REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014, banyak beredar pesan atau komentar-komentar yang saling menjelekkan kandidat pasangan capres-cawapres tertentu. Tak jarang, timbul fitnah atau kampanye negatif (black campaign).
Atas hal ini, Pimpinan Pondok Pesantren Daarul Qur’aan, Ketapang, Tangerang, Ustaz Yusuf Mansur, mengimbau masyarakat dan umat menjaga hati dan pikiran.
“Kendalikan hati dan pikiran, jangan mudah terprovokasi dengan pemberitaan, baik melalui koran, televisi, radio, atau pun media social seperti twitter, facebook, BBM, SMS, WhatsApp, dan lainnya,” kata Ustaz Yusuf Mansur dalam pesan pendeknya kepada Republika, Sabtu (24/5) dinihari.
Sebab, kata dia, banyak sekali berita-berita yang beredar berisi sesuatu yang tak benar dan sulit dibuktikan kebenarannya.
“Kalau tidak diverifikasi dan klarifikasi, bisa jadi isinya cuma fitnah dan adu domba,” ujarnya.
Ustaz yang terkenal melalui dakwahnya gemar bersedekah ini menambahkan, dirinya juga sering diberitakan dengan pemberitaan yang tak berdasar. Untuk itu, ia mengimbau agar kita tidak terlalu larut dalam menikmati setiap berita atau informasi yang beredar.
“Jangan suka mengobral informasi atau berita yang tidak baik, apalagi menjelang pilpres ini, sebab pertanggungjawabannya berat, tidak hanya di dunia, tapi juga di akhirat,” terangnya.
Ustaz Yusuf Mansur mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk pandai-pandai memfilter setiap informasi yang didapatkan. Jika memang tidak perlu, kata dia, sebaiknya ditinggalkan saja.
“Mari kita banyak beristighfar, koreksi diri, dan terus melakukan evaluasi,” harapnya.