Kamis 15 May 2014 19:57 WIB

Selandia Baru Getol Garap Wisata Halal (1)

Logo produk halal Selandia Baru yang diwacanakan dalam ekspansi produk halalnya.
Foto: onislam.net
Logo produk halal Selandia Baru yang diwacanakan dalam ekspansi produk halalnya.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Fuji Pratiwi

Setelah Jepang dan Korea Selatan, Selandia Baru menjadi negara berikutnya yang getol menggarap sektor wisata halal dengan sasaran utama, wisatawan Muslim dari berbagai belahan negara di dunia.

Maraknya gejala Islamofobia di kawasan Eropa ternyata tetap membuat negara kepulauan di barat daya Samudera Pasifik itu bergeming. Potensi wisata halal yang sangat besar menggiurkan otoritas pemerintahan negara yang terdiri dari dua pulau besar itu.

Selandia Baru juga merupakan salah satu destinasi favorit wisatawan Muslim. Selain kaya ragam hayati, negara yang terletak di 1500 km di tenggara Australia itu, juga dikenal kaya budaya.

Dalam laporan terbaru Dinar Standard berjudul “Negara Ekonomi Islam Global”, transaksi internasional umat Islam di sektor pariwisata diperkirakan mencapai 137 miliar dolar AS. Angka itu diprediksi akan meningkat menjadi 181 miliar dolar AS pada 2018.

Akademisi Waikato University, Dr Chris Ryan, mengatakan negara yang mencatat jumlah pelancong Muslim terbesar adalah Indonesia. Pada 2012, jumlahnya mencapai 7,5 juta. Dari total itu, terdapat 13.600 yang berwisata ke Selandia Baru.

Jika ditotal secara keseluruhan, jumlah kunjungan masing-masing turis Indonesia di Selandia Baru, mencapai 84.800 hari per tahun. Negara Muslim lainnya, Malaysia, juga menyumbang jumlah wisatawan sekitar 321.700 orang per tahun.

Sebagai perbandingan, total waktu kunjungan wisatawan Australia mencapai 5,4 juta hari. Sementara wisatawan Cina 1,2 juta hari.

''Angkanya memang masih kecil karena kita masih menangkap yang di permukaan saja,'' kata Ryan dalam Simposium Wisata Halal Pertama Selandia Baru di Hamilton, Jumat (30/4) seperti dikutip Waikato Times.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement