Selasa 13 May 2014 17:11 WIB

Musim Semi Arab, Plot Dunia Barat untuk Memecah Belah

The Arab spring costs the live of the ousted Libyan leader, Muamar Qadafi. (photo file)
Foto: Reuters
The Arab spring costs the live of the ousted Libyan leader, Muamar Qadafi. (photo file)

REPUBLIKA.CO.ID,  KAIRO -- Musim Semi Arab yang melanda sejumlah negara-negara Timur Tengah telah menciptakan ketidakstabilan kawasan. Imam Besar Al-Azhar, Sheikh Ahmed El-Thayeb menilai kondisi itu merupakan plot dari dunia Barat memecah-belah dunia Arab.

"Musim Semi Arab telah memberikan beberapa manfaat bagi beberapa negara Arab. Tapi sebagian, revolusi ini hanyalah bertujuan memecah belah," kata dia kepada harian Al-Arham, seperti dilansir onislam.net, Selasa (13/5).

Sebagai contoh, kata dia, pasukan AS sepenuhnya dikerahkan di Irak. Mereka selanjutnya menarik diri setelah Irak hancur total. Ia pun menyesalkan itikad dunia Barat menjalani hubungan dunia Timur tak lebih berupa peperangan ketimbangan integrasi dan harmoni.

"Barat telah menciptakan teori-teori yang keliru guna mengendalikan kekayaan alam Timur Tengah. Mereka juga mengabaikan fakta bahwa ilmu pengetahuan sebaiknya memberikan manfaat yang saling menguntungkan antar manusia," kata dia.

Sampai sekarang, lanjut dia, masih terjadi kesimbangan antara dunia Barat dan Timur. Meski hubungan yang terjalin antar keduanya telah berlangsung pada masa pencerahan.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement