REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Kuota calon haji di Kabupaten Jember, Jawa Timur, untuk keberangkatan 2030 hampir habis dalam beberapa pekan ke depan, sehingga warga yang akan daftar haji tahun ini bisa masuk daftar tunggu tahun 2031.
Kepala Seksi Haji dan Umroh Kementerian Agama Jember, Misbakhul Munir mengatakan keinginan dan kesadaran warga Jember untuk menunaikan rukun Islam yang kelima itu tinggi, sehingga setiap tahunnya kuota haji terisi penuh dengan cepat.
"Mungkin sebentar lagi kuota haji 2030 akan habis, sehingga warga Jember yang daftar tahun ini harus sabar untuk menunggu 16 hingga 17 tahun lagi," tuturnya.
Menurut dia, biasanya porsi haji setiap tahunnya akan terpenuhi dalam kurun waktu sekitar 6-7 bulan karena antusias warga untuk bisa berangkat ke Tanah Suci Mekkah cukup tinggi, namun mereka harus bersabar untuk menunaikan ibadah haji tersebut.
"Setiap hari rata-rata sebanyak 50 orang yang mendaftar di Kantor Kemenag Jember untuk menunaikan ibadah haji dan jumlah tersebut bisa lebih banyak pada saat musim panen karena mayoritas pendaftar calon haji adalah petani," paparnya.
Kuota calon haji di Kabupaten Jember tahun ini sebanyak 1.611 orang dan jumlah tersebut menurun dibandingkan tahun 2013 sebanyak 2.092 orang yang terbagi dalam lima kelompok terbang (kloter).
"Penurunan kuota calon haji tersebut karena kebijakan pemangkasan kuota haji secara nasional sebanyak 20 hingga 40 persen, sehingga hal tersebut dapat memperpanjang daftar tunggu warga yang ingin menunaikan ibadah haji," katanya.
Misbakhul mengimbau agar masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi pihak ketiga yang bisa memberangkatkan calon haji untuk menunaikan rukun Islam kelima tersebut dengan cepat, tanpa melalui prosedur yang benar. "Ada beberapa kasus yang dialami sejumlah warga Jember yang ingin menunaikan ibadah haji dengan cepat, namun mereka justru tidak bisa berangkat karena menjadi korban penipuan," ujarnya.
Sebelumnya sebanyak 22 calon haji khusus asal Jember gagal berangkat menunaikan ibadah haji karena belum mendapat izin visa dari pemerintah Arab Saudi, padahal seluruh calon haji khusus tersebut sudah melunasi biaya keberangkatan paket haji khusus sebesar Rp77 juta kepada pihak ketiga.