Senin 12 May 2014 23:07 WIB

Ups.. Ada Qari Bayaran di MTQ Kalteng

Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ)
Foto: Republika/Amin Madani
Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPIT -- Tiga peserta diduga sebagai pemain bayaran gagal bertanding di Musabaqah Tilawatil Quran ke-17 tingkat Provinsi Kalimantan Tengah di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur, karena keburu terendus panitia.

"Ada sebagian kecil peserta yang berasal dari luar Kalteng. Ada tiga peserta yang tidak bersedia saat hendak diambil sumpah," ucap Ketua Umum Lembaga Pengembangan Tilawatir Quran Provinsi Kalteng, H Muchtar, di Sampit, Senin.

Kabar tersebut cukup menjadi perhatian peserta MTQ ke-17 Provinsi Kalteng yang digelar pada 8-18 Mei 2014 di Sampit. Mereka menyesalkan karena ternyata masih ada indikasi pihak yang mencoba tidak sportif dengan memasukkan qari atau qariah sewaan dari luar Kalteng.

Panitia MTQ secara tegas melarang adanya peserta sewaan dari luar daerah diikutkan dalam MTQ ini. Jika terbukti ada 'pemain bayaran', panitia secara tegas akan mendiskualifikasi peserta tersebut.

Tindakan tegas serupa sudah ditunjukkan panitia sejak MTQ Provinsi di Kabupaten Kapuas dengan mencoret sebanyak 68 qari-qariah yang bukan asli Kalteng. Selanjutnya pada agenda di Kabupaten Lamandau, panitia menemukan delapan peserta yang bukan warga Kalteng.

Larangan mengikutkan qari-qariah bayaran atau dari luar Kalteng tersebut merupakan hasil keputusan LPTQ se-Kalteng dalam sebuah rapat di Hotel Luwansa Palangka Raya atau dikenal dengan sebutan Kesepakatan Luwansa pada 2011 lalu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement