Ahad 04 May 2014 17:13 WIB

Tokoh Kunci Kejayaan Peradaban Islam (2)

 Khalifah Harun Ar-Rasyid, salah satu tokoh kunci kejayaan peradaban Islam (ilustrasi).
Foto: Encyclopedia.com
Khalifah Harun Ar-Rasyid, salah satu tokoh kunci kejayaan peradaban Islam (ilustrasi).

Oleh: Syahruddin El-Fikri

Khalifah Harun al-Rasyid

Harun al-Rasyid lahir di Rayy pada tahun 766 M dan wafat pada 24 Maret 809 di Thus, Khurasan. Harun al-Rasyid adalah kalifah kelima dari Kekhalifahan Abbasiyah dan memerintah antara tahun 786-809 M.

Ayahnya bernama Muhammad al-Mahdi, khalifah yang ketiga. Kakaknya, Musa al-Hadi adalah khalifah yang keempat. Ibunya, Jurasyiyah, dijuluki Khayzuran dan berasal dari Yaman.

Meski berasal dari Dinasti Abbasiyah, Harun al-Rasyid dikenal dekat dengan keluarga Barmaki dari Persia (Iran). Di masa mudanya, Harun banyak belajar dari Yahya ibn Khalid al-Barmak.

Era pemerintahan Harun hingga al-Ma'mun, dikenal sebagai masa keemasan Islam (The Golden Age of Islam). Saat itu, Baghdad menjadi salah satu pusat ilmu pengetahuan dunia.

Sepeninggalnya, pemerintahan dipimpin oleh putranya yang bernama Muhammad bin Harun al-Amin dan lebih dikenal dengan al-Amin. Ia memerintah tahun 809-813 M.

Khalifah al-Ma'mun

Khalifah al-Ma'mun al-Rasyid, lahir pada 14 September 786 M (15 Rabiul Awal 170 H) dan meninggal pada 9 Agustus 833 M.

Ia bergelar Abu al-Abbas dengan nama asli Abdullah bin al-Rasyid bin al-Mahdi. Ia meneruskan Dinasti Abbasiyah setelah saudaranya, al-Amin, wafat pada 813 M. Ia memerintah dari tahun 813-833 M. Dan, ia meninggal dalam usia 48 tahun.

Ayahnya adalah Khalifah Harun al-Rasyid. Sedangkan ibunya adalah seorang bekas budak yang bernama Murajil. Lantaran sang ibu bukan dari keturunan Abbasiyah, pada 802 M sang ayah mewariskan singgasana kekhalifahan kepada putranya yang lain bernama al-Amin.

Sedangkan, al-Ma'mun ditunjuk sebagai gubernur Khurasan dan akan menjadi khalifah setelah al-Amin. Setelah sang ayah wafat pada 809 M, hubungan dua saudara berlainan ibu itu memburuk.

Konflik semakin memburuk setelah al-Amin yang menjadi khalifah memecat al-Ma'mun dari posisi gubernur Khurasan. Al-Amin menunjuk putranya untuk menggantikan posisi pamannya di Khurasan.

Al-Ma'mun menganggap keputusan itu sebagai pelanggaran terhadap wasiat sang ayah, Harun al-Rasyid. Keduanya lalu berperang. Dengan bantuan pasukan Khurasan pimpinan Tahir bin Husain, al-Ma'mun berhasil mengalahkan kekuatan al-Amin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement