Selasa 29 Apr 2014 18:22 WIB

Islam di Indonesia Kompatibel dengan Demokrasi

  Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Nasional Penghitungan Suara Pemilu DPR & DPD tahun 2014 di ruang sidang utama KPU, Jakarta, Ahad (27/4). (Republika/Yasin Habibi)
Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Nasional Penghitungan Suara Pemilu DPR & DPD tahun 2014 di ruang sidang utama KPU, Jakarta, Ahad (27/4). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Prof Dr Azyumardi Azra dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengatakan pemilu Indonesia membuat pandangan orang asing bisa berubah, karena Indonesia dengan mayoritas penduduk beragama Islam cocok dengan demokrasi.

"Islam di Indonesia sangat kompatibel dengan demokrasi," ujarnya di Jakarta, Selasa (29/4).

Director of Southern and Southeast Asia, The European External Action Service (EEAS ), Ugo Astuto mengakui Indonesia setelah melakukan pemilu merupakan negara demokrasi yang memainkan peranan penting di Eropa .

Dikatakannya, Indonesia yang sudah masuk dalam G20 itu bisa disamakan dengan negara Amerika Serikat dan Tiongkok.

Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara mengharapkan siapapun yang akan memerintah, kesinambungan harus tetap dijaga.

Hal ini akan menambah kepercayaan terhadap stabilitas ekonomi, pertumbuhan dan nilai tukar, karena semua itu dilindungi undang undang. Dikatakannya bank sentral sebagai fungsi pengawasan bank mempunyai tugas untuk mendorong layanan keuangan digital selain tetap memperhatikan peredaran uang hingga ke seluruhan pelosok.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement