Sabtu 26 Apr 2014 17:27 WIB

Kesultanan Siak, Gerbang Islam di Riau (1)

Istana Asherayah Al-Hasyimiyah zaman Raja Siak.
Foto: Sungaikuantan.com
Istana Asherayah Al-Hasyimiyah zaman Raja Siak.

Oleh: Rosita Budi Suryaningsih

Sepak terjang Siak hingga ke Timur Tengah.

Dalam sejarah nusantara, nama Kesultanan Siak Inderapura nyaris luput dari pantuan publik Tanah Air.

Padahal, kerajaan yang terletak di Pulau Sumatra ini pernah Berjaya pada abad 17-an Masehi. Cakupan wilayahnya cukup luas dan perannya juga besar dalam menegakkan ajaran Islam di nusantara.

Menurut Guru Besar dari Fakultas Adab UIN Syarief Hidayatullah Jakarta Prof Dien Madjit, kurang populernya nama Kesultanan Siak karena informasi yang didapatkan masih sangat sedikit. “Masih banyak naskah dan bukti sejarah lain yang belum dikupas informasinya,” katanya.

Kesultanan Siak sendiri memegang kekuasaan dalam waktu lama. Dari informasi yang ada, kesultanan ini berdiri sejak abad ke-18. Kekuasaannya sangat luas, mencakup Pulau Sumatera, perairan Malaka, semenanjung Malaka, hingga ke Kalimantan di Sambas dan Pontianak.

Dari bukti-bukti sejarah yang telah ditemukan, diperoleh informasi bahwa berdirinya Kesultanan Siak Inderapura ini masih berhubungan dengan kerajaan Islam besar sebelumnya.

Dalam tulisannya yang berjudul “Naskah Kesultanan Siak sebagai Pintu Gerbang Pembuka Kejayaan Melayu-Nusantara”, Dien menjelaskan bahwa berdirinya Kesultanan Siak ini masih berhubungan dengan peristiwa runtuhnya kekuatan Kesultanan Malaka pada 1511 karena ditaklukkan oleh Portugis.

Runtuhnya Malaka ini menjadi titik bangkitnya kesultanan Melayu lainnya, seperti Johor, Pahang, Patani, dan lainnya.

Dari semua kesultanan tersebut, Johor bisa membuat kerajaannya besar layaknya Malaka sebelumnya. Apalagi, raja pertamanya, Sultan Alauddin Riayatsyah II, merupakan anak dari raja Kesultanan Malaka yang terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement