Kamis 17 Apr 2014 14:37 WIB

Menggaungkan Zakat Indonesia ke Forum Dunia (2-habis)

 Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa, Parni Hadi, meresmikan Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa (RST-DD), Rabu (4/7) lalu.
Foto: http://www.dompetdhuafa.org
Ketua Dewan Pembina Dompet Dhuafa, Parni Hadi, meresmikan Rumah Sehat Terpadu Dompet Dhuafa (RST-DD), Rabu (4/7) lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Amri Amrullah

“Kekurangan kita itu hanya kesadaran berzakat yang masih rendah dan zakat yang dikumpulkan masih jauh dari potensi yang ada,” ungkapnya.

 

Hal itulah, menurut Juwaini, menyebabkan gaung zakat Indonesia selalu kalah dibandingkan negara-negara Timur Tengah, bahkan sesama negara Asia Tenggara, seperti Malaysia.

Berangkat dari fakta inilah, ia melihat perlunya Indonesia ambil bagian dalam Konferensi Zakat Internasional di New York, Amerika Serikat (AS), Mei mendatang.

Ia menjelaskan, konferensi tersebut merupakan forum pertukaran ide dan pengalaman dalam pengelolaan zakat dunia.

Pertemuan ini pun merupakan media untuk meningkatkan sinergi antarlembaga zakat secara global dalam memerangi kemiskinan dan ketimpangan pendapatan.

Sekretaris Badan Pekerja WZF Irfan Syauqi Beik menambahkan, target yang ingin dicapai dari konferensi tersebut, yakni lahirnya rumusan yang bisa diaplikasikan di berbagai tempat, termasuk negara-negara minoritas Muslim, seperti Afrika Selatan.

Dalam konferensi ini akan dibahas pula upaya standardisasi pengelolaan zakat. Hal ini penting karena setiap negara memiliki kelebihan dan kekurangan.

Ada negara yang  sangat kuat dalam menghimpun zakat, seperti Arab Saudi, yang mampu menghimpun zakat hingga Rp 1.000 triliun.

“Tapi ada juga negara yang sangat kreatif dalam sisi pendayagunaannya, termasuk Indonesia. Nah, kita ingin sharing,” ujarnya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement