REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- World Zakat Forum (WZF) mengajak seluruh pihak, terutama pada 40 negara yang tergabung dalam forum tersebut untuk berdonasi membantu warga Palestina yang menderita atas serangan negara Israel.
"WZF mengajak realisasi berupa zakat, infaq, wakaf sodaqoh, serta donasi lainnya untuk membangun Palestina," ujar Wakil Sekretaris Jenderal WZF Elnur Salihovic dalam konferensi pers daring yang dipantau dari Jakarta, Rabu (19/5).
Elnur mewakili WZF mengatakan dukungan finansial sekarang akan menjadi hal esensial untuk menolong saudara di Palestina untuk jangka waktu pendek.
WZF mengharapkan seluruh negara di dunia untuk bertindak atas tindakan keji Israel, dan mendesak seluruh negara memberikan bantuan untuk didistribusikan untuk warga Palestina yang terdampak. Elnur pun mengajak seluruh pihak dan Dewan Keamanan PBB bersama mengutuk keras tindakan Israel yang menewaskan orang Palestina.
Dalam pernyataannya, WZF mengecam aksi teror dan pembersihan etnis yang dilakukan pemerintah Israel terhadap warga Palestina saat beribadah Ramadhan di Masjid Al Aqsa dan saat Idul Fitri 1442 Hijriah, yang menewaskan ratusan orang serta merusak rumah dan fasilitas publik.
"Serangan pas shalat Id bukan hanya melanggar hukum internasional, tapi juga merusak harmoni acara keagamaan yang tak dapat dimaafkan," ujar Elnur.
WZF mendesak adanya upaya internasional dalam negosiasi dan diplomasi untuk penyelesaian konflik Israel dan Palestina, peran serta Dewan Keamanan PBB dan dapat mendistribusikan bantuan kepada warga Palestina di pengungsian.
Dalam kesempatan yang sama, Pimpinan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Zainulbahar Noor menekankan aksi pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan Israel mesti dikecam dan dihentikan. Zainulbahar menyebut tindakan Israel merupakan penyerangan brutal, memaksa warga Palestina meninggalkan tanah air mereka, dan aparteid.
Oleh karenanya sehubungan dengan ajakan WZF untuk memberikan zakat, infaq, wakaf, sodaqoh dan donasi apapun, Baznas mengajak seluruh pihak bersama melawan tindakan Israel terhadap warga Palestina."Ini bukan hanya masalah agama tapi menekankan masalah kemanusiaan dan keadilan. Tidak ada negara yang harus menghadapi pembersihan etnis, aparteid, dan hidup menderita," ujar dia.