REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Amri Amrullah
Program zakat Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi acuan atau contoh bagi negara-negara lain. Hal ini karena program zakat di Indonesia memiliki banyak keunggulan.
Di antara keunggulan tersebut, program zakat Indonesia lebih kreatif dibanding program serupa di negara-negara Muslim lainnya.
“Program zakat Indonesia itu lebih kreatif dan lebih bisa diterima sebagai solusi mengentaskan kemiskinan di negara berkembang,” kata Ketua Badan Pekerja World Zakat Forum (WZF) Ahmad Juwaini kepada Republika belum lama ini.
Presiden Direktur Dompet Dhuafa (DD) ini juga menjelaskan, dalam pergaulan di dunia Islam, Indonesia dan negara Muslim di kawasan Asia Tenggara dinilai memiliki kelebihan dalam sisi toleransi. Dalam pergaulan internasional, menurutnya, dikenal adanya tiga karakter negara Muslim.
Pertama, negara Muslim di kawasan Timur Tengah yang cenderung keras. Kedua, negara-negara Muslim di kawasan Asia Selatan yang cenderung kaku dalam menafsirkan paham keagamaan. Kemudian, ada negara-negara Muslim di Asia Tenggara (ASEAN) yang cenderung toleran dan sangat plural.
“Hal ini pula yang menjadi ciri khas cara berislam masyarakat Muslim di ASEAN, seperti Indonesia. Dan, hal ini lebih bisa diterima masyarakat internasional,” kata Juwaini.
Dalam konteks zakat, Juwaini menjelaskan, program zakat di Indonesia pun dinilai lebih kreatif dalam menyejahterakan dan menekan angka kemiskinan.
Ia mencontohkan, beberapa program zakat di Indonesia yang tidak ada di beberapa negara Muslim lain. Di antaranya, rumah sakit gratis yang dana pembangunannya berasal dari zakat, pengelolaan beasiswa zakat, hingga pemberian dana bergulir dari dana zakat.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
