REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Irwan Kelana
IBF mendorong pemuda Muslim terus berinteraksi dengan buku.
JAKARTA – Langkah untuk memperluas jangkauan buku Islam ke luar Jawa disambut antusias. Di antaranya melalui penyelenggaran Islamic Book Fair (IBF) pada Ramadhan tahun ini di Ternate oleh Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta.
Para ulama dan Pemerintah Provinsi Maluku Utara memberikan respons bagus. Kepala Biro Organisasi Pemerintah Provinsi Maluku Utara Alfian Wakanubun mengatakan, Gubernur Abdul Gani Kasuba sangat mendukung peningkatan minat baca dan pendidikan.
‘’Salah satu langkah strategisnya melalui IBF,’’ katanya, Senin (14/4) malam. Ia sangat berharap peran aktif khususnya Ikapi DKI Jakarta, dalam meningkatkan distribusi dan pemasaran buku-buku Islam di Maluku Utara.
Semakin terjangkaunya buku-buku Islam, akan berdampak baik bagi pendidikan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) di Maluku Utara. KH Rusli Amin, salah seorang ulama di wilayah itu juga memberikan sambutan hangat.
‘’Sudah lama masyarakat Maluku Utara merindukan IBF digelar di wilayah kami,’’ kata Rusli. Sebagai salah satu provinsi termuda di Indonesia, Maluku Utara bertekad mampu mencapai kemajuan seperti provinsi-provinsi lainnya.
Salah satu faktor penopang terpenting kemajuan adalah mutu SDM harus baik. Jika itu tercapai maka mereka dengan mudah mengelola kekayaan alam yang ada. Kuncinya adalah pendidikan dan minat baca. IBF ia yakini membantu mendongkrak minat baca warga Maluku Utara.
Ketua Umum Badan Kontak Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) Maluku Utara Hasby Yusuf juga mengaku gembira dengan adanya pameran buku Islam tersebut. “ IBF di Ternate adalah media yang baik bagi pencerahan masyarakat Maluku Utara.’’
Ia ingin pameran buku-buku Islam di Ternate memacu kaum muda Muslim khususnya untuk selalu berinteraksi dengan buku. Ia berterima kasih kepada para penerbit buku Islam yang memiliki niat kuat membantu kebangkitan ilmu melalui IBF.
Sebelumnya, Ketua Ikapi DKI Jakarta Afrizal Sinaro mengatakan sebaran buku Islam perlu diperluas. Sebab, kata dia, saat ini sebaran buku-buku Islam lebih banyak berputar di kota-kota besar.
Sedangkan daerah-daerah, apalagi daerah minoritas Islam seperti Bali, sebaran buku Islam masih sangat sedikit. Jumlahnya hanya sekitar dua hingga lima persen. Karena itu, kata Afrizal, pameran buku Islam di daerah-daerah mesti diperbanyak.
Caranya antara lain bekerja sama dengan kelompok pengajian, lembaga pendidikan Alquran, gerakan dakwah dan ormas Islam yang mempunyai jamaah dalam jumlah besar. Bentuk lainnya, menggelar pameran buku Islam lewat kerja sama dengan kepala daerah.
Salah satu pameran yang dalam waktu dekat akan berlangsung adalah di Ternate. Para penerbit buku Islam bermitra dengan kepala daerah Maluku Utara. Selain Maluku Utara, Afrizal menyatakan ada potensi untuk mengadakan IBF di Papua.
Menurut Afrizal, biaya pengiriman buku ke wilayah-wilayah timur Indonesia yang tak murah perlu disiasati. Untuk menghindari biaya yang mahal itu, Ikapi menggandeng kepala daerah. Di sisi lain, ada pula yang penyelenggaraannya merupakan usulan kepala daerah.
Inisiatif tersebut terkait dengan kesadaran kepala daerah terhadap minat baca masyarakatnya. Sementara itu, sejumlah penerbit buku Islam tak jarang bekerja sama dengan para ustaz. Ini bertujuan agar jangkauan buku mereka hingga daerah terpencil.
Ada penerbit yang meminta bantuan Ustaz Bachtiar Nasir dan Ustaz Fadhlan Garamatan menyebarkan buku saat berceramah. Penerbit lainnya, meminta bantuan kepada para ustaz yang tulisannya dicetak dalam bentuk buku oleh penerbit tersebut.