REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Wakil Menteri Agama Republik Indonesia H Nasaruddin Umar mengatakan Sulawesi Tenggara merupakan barometer percontohan kerukunan umat beragama di Indonesia.
"Meskipun di daerah ini banyak umat agama lain, namun selama ini tidak pernah ada gesekan horizontal antara umat beragama," kata Wakil Menteri Agama (Wamenag) saat tatap muka dengan jajaran Kemenag Sulawesi Tenggara (Sultra) di Kendari, Selasa (15/4).
Ia meminta agar tetap mempertahankan kerukunan umat beragama di Sultra yang merupakan daerah teraman. "Agar itu bisa terwujud, maka Kemenag harus bisa merangkul semua elemen masyarakat, baik tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan tokoh agama dari agama manapun dia," katanya.
Kalau kerukunan itu bobol, katanya, maka akan ditiru generasi akan datang sehingga Kemenag harus sensitif dalam hal ini, dan memulai dari lingkup kantor Kemenag. "Umat yang mengaku minoritas jangan segan-segan untuk minta tolong pada yang mayoritas, begitu pula sebaliknya," katanya.
Kepada Staf Kemenag Sultra, Wamenag berpesan agar bisa mengetahui banyak hal terkait lingkup dan visi misi lembaga, sehingga saat ditanya oleh masyarakat bisa langsung dijawab. Menurut dia, salah satu tugas Kemenag Sultra kedepan adalah bagaimana meminimalisir ketidak santunan anak kepada orang tuanya.