Senin 14 Apr 2014 10:44 WIB

Praktik Perdukunan dan Sihir Merebak di Makkah dan Madinah

Rep: Ahmad Islamy Djamil/ Red: A.Syalaby Ichsan
Ilustrasi Santet
Foto: IST
Ilustrasi Santet

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Statistik yang dikeluarkan oleh Departemen Kehakiman Saudi mengungkap adanya peningkatan yang mengkhawatirkan pada praktik perdukunan dan sihir di negara semenanjung Arab tersebut.

Menurut keterangan lembaga pemerintah tersebut, praktik ilmu hitam ini dilakukan oleh sebagian besar kaum ekspatriat.

“Karena itu, kami telah menerapkan prosedur dan sistem tertentu untuk menangani kasus-kasus yang berkaitan dengan ilmu sihir di seluruh kerajaan ini,” tutur Juru Bicara Komisi Urusan Moral dan Pencegahan Maksiat (yang di Saudi dikenal dengan sebutan ‘Haia’—Red), Ahmad Al Janard, Ahad (13/4).

Peringatan dari Haia yang diikuti penerbitan statistik terbaru oleh Departemen Kehakiman Saudi mengungkap adanya peningkatan fenomena ilmu sihir di wilayah barat negeri Arab ini, khususnya di Makkah dan Madinah.

Lebih dari 85 persen kasus perdukunan yang tercatat di Pengadilan Makkah melibatkan ekspatriat.Tak hanya itu, beberapa kejadian yang berkaitan erat dengan sihir juga dilaporkan oleh warga yang mengaku secara pribadi telah melihat jin di sejumlah apartemen dan bangunan tak berpenghuni.

“Saya sering menyaksikan serangan jin,” kata Issa, seorang imam yang kerap membantu menyembuhkan warga yang terkena sihir, seperti dikutip OnIslam.net.

Ia menuturkan, orang-orang yang datang kepadanya umumnya mengaku pernah melihat makhluk gaib tersebut dan mengalami kejadian-kejadian aneh.

“Alquran memang menyatakan, jin memiliki kemampuan untuk menakut-nakuti orang. Mereka adalah makhluk gaib yang hidup secara paralel dengan dunia kita,” kata Issa lagi.Syed Arif, seorang expat yang baru saja pindah ke Distrik Arbain di Jeddah, juga mengalami hal serupa.

Kejadian berawal saat ia menyewa sebuah apartemen tua dengan harga cukup terjangkau di daerah tersebut. “Setelah beberapa lama kami menempati bangunan itu, anak saya mulai berbicara tertawa dan sendiri. Dia tidak pernah mau kami ajak keluar dari rumah dan sering mengurung diri di kamar selama berjam-jam,” tutur Arif mengisahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement