Senin 07 Apr 2014 19:57 WIB

Niat Menuntut Ilmu Hanya Untuk-Nya (1)

Seorang bocah belajar membaca Alquran (ilustrasi)
Foto: AP PHOTO
Seorang bocah belajar membaca Alquran (ilustrasi)

Oleh: Erdy Nasrul     

Niat menjadi kunci mudah menyerap ilmu.

“Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi ke medan perang. Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali agar mereka dapat menjaga dirinya.” (QS at-Taubah [9]: 122)

Ayat tersebut masih terus diingat Wakil Pimpinan Pondok Pesantren Baitul Arqom, Jember, Jawa Timur, KH Izzat Fahd.

Ketika masih berusia belasan tahun, dia mendengar ayat tersebut disampaikan oleh Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor, almarhum KH Imam Badri, sekitar tahun 2000. Almarhum ketika itu mengingatkan agar ada setidaknya segelintir orang yang menuntut ilmu. “Jangan sampai tidak ada sama sekali,” kata Izzat.

Dia menyatakan setiap orang harus menata niatnya ketika akan belajar. Karena, niat adalah pokok dari segala amal ibadah. Banyak perbuatan atau amal yang tampak dalam bentuk amalan keduniaan, tapi karena didasari niat yang baik maka menjadi atau tergolong amal-amal akhirat.

“Sebaliknya, banyak amalan yang sepertinya tergolong amal akhirat, kemudian menjadi amal dunia, karena didasari niat yang buruk (tidak ikhlas),” jelas Izzat.

Niat seorang pelajar dalam menuntut ilmu harus ikhlas mengharap rida Allah, mencari kebahagiaan di akhirat menghilangkan kebodohan dirinya dan orang lain. Targetnya adalah menghidupkan agama dan melestarikan Islam.

Menuntut ilmu juga harus didasari niat untuk mensyukuri nikmat akal dan kesehatan badan. Jangan sampai tebersit niat supaya dihormati masyarakat, untuk mendapatkan harta dunia, atau agar mendapat kehormatan di hadapan pejabat.

Jika seseorang menuntut ilmu didasarkan niat yang ikhlas (hati yang baik) maka hati akan menyerap ilmu tersebut, dan ilmu tersebut akan terlihat pada seluruh jasadnya.

Jika seseorang menuntut ilmu didasarkan niat yang jelek maka hati tersebut tidak akan menyerap ilmu yang ia dapat, walaupun ia memiliki ilmu yang banyak, sehingga ilmu yang banyak yang ada pada dirinya tidak tecermin dalam amalannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement