Jumat 04 Apr 2014 11:26 WIB

Mendukung Potensi Generasi Muslim (1)

Rep: Rosita Budi Suryaningsih / Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: Marca-college.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Sejumlah lembaga Islam bergerak mendukung potensi generasi muda Muslim agar tak tersia-siakan. Di antara mereka ada yang melakukannya lewat pemberian beasiswa dan mendorong pemberian keterampilan kewirausahaan.

Direktur Program Pendidikan Dompet Dhuafa (DD) Sri Nurhidayah mengatakan, lembaganya memberikan beasiswa. Sejak 2003 hingga sekarang, sudah ada 2.986 orang yang memperoleh aliran dana tersebut.

Para penerima, memiliki kemampuan akademik tinggi, tapi terkendala dengan biaya. Ia mengatakan, ada Beastudi Etos bagi mahasiswa dengan potensi akademik luar biasa, Beastudi Aktivis untuk para aktivis, dan Beastudi Khusus.

Untuk tahun ini, Beastudi Khusus mulai dengan pemberikan bantuan bagi dokter spesialis dan mahasiswa S-2 studi keislaman. “Khusus Beastudi Etos, sampai sekarang dana yang dialokasikan mencapai Rp 9 miliar,” kata Sri.

Penerima Beastudi Etos adalah mereka yang belajar di 15 perguruan tinggi negeri. Selama empat tahun mereka memperoleh bantuan. Tapi, iuran pendidikan atau SPP hanya diberikan pada tahun pertama, berkisar Rp 3-Rp 6 juta.

Setiap bulan, mereka diberi uang saku hingga Rp 500 ribu. Mereka juga memperoleh pembinaan di asrama oleh DD. Pembinaan mencakup akademik agar mereka semangat belajar, pembinaan agama, dan bisang sosial.

Sri mengatakan, pembinaan akademik untuk memicu mereka belajar dengan baik. Apalagi, mereka adalah anak-anak pertama dalam keluarganya yang mengeyam kuliah. Sedangkan, pembinaan sosial, mereka melakukan pengabdian sosial.

Diantaranya adalah Desa Situ Pladen, Depok, Jawa Barat dan Galuga, Bogor. Para penerima beasiswa itu membentuk rumah inspiratif dan komunitas membaca. “Kami berharap, peserta beastudi itu memberi inspirasi,” katanya.

Sri menambahkan, penerima Beastudi Etos sudah mandiri. Bahkan, ada yang mampu menapaki prestasi akademik yang tinggi. Salah satunya adalah Heri Hermansyah yang menjadi guru besar di Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement