Selasa 25 Mar 2014 17:27 WIB

Muslim Inggris Hadapi Dillema, Ada Apa?

Muslim Inggris
Muslim Inggris

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Komunitas Muslim Inggris dihadapkan dilema besar. Mereka kekurangan relawan untuk menampung anak-anak Yatim.

Efek dari minimnya relawan, para anak-anak yatim ini ada kemungkinan diasuh keluarga non-Muslim. Kemungkinan lain, mereka bakal diasuh oleh pasangan sesama jenis.

Departemen Sosial sudah mengirimkan sinyal kepada komunitas Muslim apabila umat Islam tidak bisa menampung anak-anak yatim maka mereka akan ditampung oleh keluarga non-Muslim.

"Terlalu sedikit keluarga Muslim yang menawarkan diri," ungkap Faith Harlow, salah seorang pekerja sosial, seperti dilansir onislam.net, Selasa (25/3).

Sebaliknya, kata dia, banyak permintaan pengasuhan anak yatim kepada keluarga Muslim begitu tinggi. Itu yang membuat departemen sosial mengajukan keluarga dengan berlatar belakang etnis dan agama, termasuk pasangan sesama jenis.

Belum lama ini, seorang anak perempuan Muslim asal Somalia diadopsi keluarga pasangan lesbian. Ini dilakukan, karena si ibu yang menderita masalah mental dinilai tak lagi cakap mengurus anaknya.

Putusan itu mengundang protes komunitas Muslim, sehingga akhirnya ditunda. Akantetapi penundaan itu bersifat sementara, artinya komunittas Muslim harus bergerak cepat menemukan solusinya.

Asosiasi Adopsi dan Pembinaan Anak-anak Inggris dalam laporannya mengatakan ketidaksanggupan keluarga Muslim mendorong departemen sosial untuk mengambilalih peran tersebut.

"Ada kebutuhan tinggi untuk mengadopsi anak-anak dari keluarga pencari suaka asal Pakistan, Afganistan, Iran, Irak dan Bangladesh," kata asosiasi tersebut.

Imam Abdullah Shah dari London mendesak keluarga Muslim agar lebih perhatian terkait masalah ini. "Banyak manfaat yang kita dapat dari adopsi. Islam dengan jelas mengajarkan kita untuk memberikan kasih sayang kepada anak-anak yatim," kata dia.

Abdullah mengakui pihaknya dan ulama lain belum maksimal memberikan bimbingan kepada umat Islam soal pengasuhan anak-anak yatim. Ini yang kemudian mendorong umat menjadi apatis.

"Sebagai Muslim kita harus menunjukan rasa kepedulian. Kita gagal soal ini," ucap imam.

Bagi anak-anak yatim uluran bantuan Muslim sangat membantu mereka melanjutkan kehidupan. Lamiyah Boubaker misalnya, merupakan salah satu anak asuh yang melihat pentingnya keluarga Muslim untuk ambil bagian dalam mendidik dan membimbing anak-anak yatim.

"Kami membutuhkan lingkungan yang aman. Kami diajari cinta dan penerimaan. Ini yang akan saya lakukan kelak," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement