Selasa 25 Mar 2014 15:27 WIB

Rebana, Kesenian Islam yang Mulai Sirna (3-habis)

Alat musik rebana.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Alat musik rebana.

Oleh: Hannan Putra

Selain untuk hiburan, duf juga digunakan untuk hal-hal keseharian. Seperti diterangkan dalam Al-Jami'u li Ahkamil 'Iedain Minal Kitabi wa-Assunnah wa Aqwalil Aimmah oleh Abi Abdullah Zarid bin Hasan bin Saleh al-Wussabi al-Umari, duf juga digunakan sebagai huda' (nyanyian kepada unta agar mau berjalan).

Bayangkan saja, sampai untuk hal-hal yang sederhana pun, rebana menjadi unsur pendukung dalam aktivitas keseharian.

Terlepas dari kontroversi pihak yang mengharamkan atau yang membolehkan, realitasnya rebana sudah menjadi simbol bagi kebudayaan Islam itu sendiri. Namun kini, kesenian Islam sejenis rebana sudah lama ditinggalkan.

Seiring dengan perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, alat musik yang dianggap lebih modern pun bermunculan. Rebana tidak lagi dilirik sebagai alat musik yang dulu pernah memberi 'ruh jihad' bagi mujahidin Islam.

Kini, umat Islam lebih cendrung memilih alat musik modern dan meninggalkan kesenian Islam. Marawis dianggap kuno dan terbelakang.

Kesenian rebana dan alat musik lainnya, hanyalah hiburan yang bersifat sesaat. Tak ada hiburan yang sejati bagi seorang Muslim selain kembali kepada Alquran. Sebagaimana firman-Nya, Alquran sebagai zikir paling utama berfungsi menjadi obat hati dan pemberi ketenangan jiwa yang paling efektif. "Ketahuilah, hanya dengan mengingat Allah (zikrullah) hati menjadi tenang." (QS. Ar-Ra'd :28).

Dengan mendengarkan musik, mungkin bisa saja melupakan kegundahan dan kegelisahan sementara waktu. Namun setelah itu, kegelisahan yang hilang akan kembali datang menghampiri. Bahkan, porsinya bisa lebih besar dari sebelumnya.

Hanya dengan membaca Alquranlah, seorang benar-benar mendapatkan obat hati dan ketenangan jiwa. Seluruh kegundahan yang ia rasakan benar-benar dipadamkan dengan Alquran.

Ia pun menjadi optimis, karena permasalahan yang ia hadapi telah dibukakan solusinya oleh Allah SWT. Itulah sebenar-benar hiburan dan pelipur lara bagi seorang Muslim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement