Sabtu 15 Mar 2014 10:11 WIB

Demi Bidadari Surga (3-habis)

Ilustrasi
Foto: Vtj.ca
Ilustrasi

Oleh: Rosita Budi Suryaningsih

Di tiap taman pun selalu ada para gadis-gadis jelita yang semakin cantik dengan perhiasan yang semakin indah. Namun, tak satu pun dari mereka yang bernama al-aina al-mardhiyyah.

Hingga akhirnya, sampailah ia pada sebuah istana yang terbuat dari mutiara putih. Di depannya ada seorang gadis yang kemudian bertutur pada seseorang, "Wahai al-aina al-mardhiyyah, ini suamimu telah datang."

Sang pemuda pun mengarahkan pandangannya pada gadis yang bernama al-aina al-mardhiyyah tersebut. Bidadari tersebut sedang duduk di atas ranjang emas, dengan mengenakan mahkota yang terbuat dari permata dan mutiara.

Kecantikan sang bidadari membuat sang pemuda takjub, tak bisa berkata-kata lagi. Sang bidadari pun berkata, "Selamat datang, wahai Waliyur-rahman, telah dekat waktu kehadiranmu kepada kami."

Sang pemuda pun berjalan mendekati bidadari untuk memeluknya, tapi ditolak. Dengan lembut sang bidadari pun berkata, "Jangan tergesa-gesa, belum tiba waktunya bagimu untuk dapat memelukku. Engkau masih memiliki ruh di dalam jasad, maka berpuasalah esok hari, kemudian engkau akan berbuka bersama kami malam harinya."

Tiba-tiba sang pemuda pun terbangun dari mimpinya. Saat sedang menceritakan kisahnya tersebut, tiba-tiba datang gerombolan musuh menyerang pasukannya. Sang pemuda segera bangkit untuk menghadapi serangan tersebut dan berhasil mengalahkan sembilan orang dari pasukan musuh. Hingga saat menghadapi musuh kesepuluh, sang pemuda itu kalah. Ia mati syahid.

Tubuhnya yang berlumuran darah itu pun telah ditinggalkan oleh ruhnya. Wajahnya menyunggingkan senyuman yang indah. Tampaknya inilah waktu saatnya bertemu bidadari surga tersebut.

Sungguh, janji surga Allah bagi hambanya yang benar-benar menyerahkan diri benar-benar terjadi. Dalam surah an-Nisaa ayat 69, dijelaskan bahwa "Mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para shiddiqiin, orang-orang yang mati syahid, dan orang-orang saleh, dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement