Sabtu 15 Mar 2014 08:59 WIB

Koin Islam Pertama (5-habis)

Koin-koin Islam.
Foto: Islamic-arts.org.
Koin-koin Islam.

Oleh: Ani Nursalikah

Namun, generasi Muslim awal itu mewarisi dua bentuk sistem pemerintahan yang berbeda dari dua kekaisaran sehingga mereka harus mempertahankan dua sistem pemerintahan berbeda ini secara paralel untuk wilayah barat bekas Kerajaan Romawi Timur dan di timur Arabia bekas kekuasaan Sasanid Persia.

Dua sistem pemerintahan tersebut berbeda dalam bahasa, kultur, sistem moneter (keuangan), dan cara pengendaliannya.

Kaum Muslim penakluk mempertahankan dua sistem pemerintahan ini secara paralel selama 50 tahun sampai akhirnya datang masa reformasi di bawah khalifah Abdul Malik Ibn Marwan, penguasa Dinasti Umayyah (685-705 M).

Sebelum reformasi Abdul Malik, kaum Muslim menggunakan sistem moneter yang dipergunakan Sasanid dan Bizantium.

Ada perbedaan pendapat, apakah kaum Muslim tak mencetak koin dinar sendiri dengan model koin dinar Bizantium sampai Abdul Malik berkuasa. Ternyata, kaum Muslim pertama sebelum Abdul Malik memang sudah mencetak koin uang meniru koin Sasanid dan Bizantium.

Pada masa awal penaklukan, pemerintahan Muslim sudah mulai memperkenalkan koin uang sendiri di wilayah taklukan. Namun, koin pertama versi awal itu masih meniru koin lama Bizantium dengan sedikit modifikasi, seperti penambahan tanggal Hijriyah.

Ada pula koin Sasanid yang dibuat orang Arab dipasarkan di Provinsi Tabaristan, wilayah sebelah selatan Laut Kaspia. Koin Sasanid mempunyai ciri khas, selalu memuat gambar orang. Sementara, ada koin Bizantium versi Arab yang terbuat dari tembaga, menir pecahan koin 40 nummia dari abad ke-7 Kekaisaran Bizantium.

Sampai akhirnya, khalifah Abdul Malik menyatukan semua sistem moneter dalam bahasa Arab, mencetak koin dinar baru yang tak hanya memuat simbol politik, tetapi juga simbol agama. Reformasi moneter Arab pada 696-698 M (77-79 H) tak hanya pada mata uang emas dinar, namun juga mata uang perak dirham, serta masih mempertahankan mata uang tembaga foil.

Koin dinar dan dirham biasanya mempunyai model inskripsi (tulisan) Arab seragam berbau religius, penanggalan, dan juga nama uang. Sementara, uang tembaga mempunyai lebih banyak model dan tipe.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement