Kamis 13 Mar 2014 16:40 WIB

Kenali Sinyal Kemusyrikan Paranormal (1)

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: Wordpress.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Praktik-praktik perdukunan bertentangan dengan syariat. Menggantungkan hidup kepada paranormal, berisiko tinggi.

Memang, saat terpuruk derajat keimanan merosot. Detik itulah, setan berdatangan untuk membujuk agar tergelincir dari jalan Allah SWT, salah satunya percaya pada dukun ataupun paranormal.

Naifnya, pertolongan setan bersifat semu. Jatuh di lubang sirik, setan akan lepas tangan di hari pembalasan kelak. Ini poin penting yang harus dipahami mengapa paranormal layak dihindari.

 

Wakil Pimpinan Pesantren Baitul Arqom, Jember, Jawa Timur, KH Izzat Fahd, menegaskan larangan itu seperti tertuang dalam hadis riwayat Muslim. Rasulullah SAW mewanti-wanti agar umatnya tak percaya pada dukun, apalagi mempercayainya. 

Izzat menjelaskan, ada beberapa sinyal kemusyrikan yang bisa dideteksi dari aksi dan praktik menyimpang para dukun. Dukun mengabarkan hal-hal yang akan terjadi di kemudian hari, melalui bantuan setan yang mencuri-curi dengan berita dari langit.

Dukun mengklaim mengetahui gaib, sesuatu yang tidak tersingkap dalam pengetahuan banyak manusia. Padahal, seperti termaktub di surah an-Naml ayat 65, hanya Allah yang mengetahui yang gaib. “Adapun selain-Nya tidak,” ucapnya.

Izzat membeberkan ada tiga jenis perdukunan. Pertama, seseorang mempunyai teman dari kalangan jin yang memberi tahu kepadanya dari usaha mencuri-curi berita langit. Jenis ini sudah lenyap sejak Allah mengutus Rasulullah.

Kedua, setan mengabarkan sesuatu yang terjadi di tempat-tempat lain yang tidak bisa diketahuinya secara langsung, baik dekat maupun jauh. Yang demikian tidaklah mustahil keberadaannya.

Ketiga, ahli nujum. Untuk jenis ini, Allah menciptakan kekuatan tertentu pada diri sebagian manusia. Akan tetapi, kebohongan di dalamnya biasanya lebih dominan. Di antara jenis ilmu seperti itu adalah ilmu ramal, pelakunya disebut peramal atau paranormal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement