Senin 10 Mar 2014 04:16 WIB

Pentingnya Berlapang Dada (3-habis)

Ilustrasi
Foto: Wordpress.com
Ilustrasi

Oleh: Nashih Nashrullah

Rasulullah pernah menegaskan, selama aktivitas dan jalan yang dilalui benar dan bermanfaat maka jangan lupa untuk meminta pertolongan kepada Allah. Hindari berandai-andai, yakni mengatakan, “Seandainya aku lakukan demikian pasti semua ini tak akan terjadi.” Tetapi, titah Rasul, katakanlah, “Apa yang Allah tetapkan dan kehendaki, maka terjadilah.”

Perhatikan ketegaran seorang pakar fikih generasi salaf, Urwan bin az-Zubair. Penyakit aneh yang menyerang kaki hingga paha, memaksanya untuk mengamputasi kakinya tersebut tanpa bantuan dokter atau alat bedah canggih seperti sekarang.

Kerabatnya menawarinya minum khamar, pengganti bius. Ia menolak. “Tidak. Tidak sama sekali, aku tak ingin kehilangan rezeki akal pemberian-Nya,” kata dia.

 

Urwah meminta kakinya tersebut diamputasi sewaktu shalat. Dia berjanji tidak akan merasakan apa pun. Permintaan itu dikabulkan. Urwah pingsan tak sadarkan diri hingga empat jam. Usai sadar, tetap bersyukur kepada Allah. “Alhamdulillah, sebelum dan sesudah,” kata Urwah.

Tak selang berapa lama, kabar duka ia terima. Anak tercintanya meninggal akibat tertabrak rombongan Khalifah Walid bin Abd al-Malik. Ujian beruntun, setelah kehilangan sebelah kaki, buah hatinya wafat.

Apakah Urwah terpuruk? Sama sekali tidak. Ia malah berkata, “Bagi-Mu puji jika Engkau meridhai dan bagimu puji setelah ridha. Satu orang anak engkau ambil, Engkau berikan empat anak, satu anggota tubuh Engkau ambil, Engkau anugerahkan empat anggota tubuh.”

Keempat, imbuh al-Qarni, bersikaplah qanaah, menerima apa pun yang Allah anugerahkan kepada Anda, apa dan berapapun kadarnya. Salman al-Farisi meninggal dunia dengan membawa surban sambil tertawa, ia hidup dalam kekurangan dan kesederhanaan.

Namun, Salman terima nikmat apa pun dari-Nya. Bandingkan dengan Qarun, ia terlaknat akibat kerakusan terhadap harta. Firaun dan Abu Jahal, potret sosok yang tamak akan pangkat dan jabatan. “Seperti apa akhir mereka?” ketus al-Qarni.

Demikianlah, imbuh al-Qarni, di antara faktor pemicu kelapangan dada. Ada banyak cara, tetapi keempat langkah itu yang paling utama. Dan, jangan lupa iringi dengan membaca Alquran. Sebab, Alquran akan menjadi penolong bagi para pembacanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement