REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Rencana Israel menurunkan volume suara adzan memicu protes umat Islam di Yerusalem. Rencana ini dianggap usaha Israel menghapus identitas Islam.
"Suara Adzan selalu terdengar dari menara masjid Al-Aqsha," ungkap Direktur Jenderal Yayasan Wakaf dan Al-Aqsa. seperti Anadolu Agency, Selasa (4/3).
Sebelumnya, Israel berpendapat aturan yang akan dituangkan dalam Undang-undang (UU) ini akan mengurangi tingkat polusi suara. Namun, umat Islam menilai itu bagian dari gelagat buruk Israel.
"Dunia Islam harus mencegah ini," kata dia.
Mufti Yerusalem, Muhammad Hussein menilai hanya umat Islam yang berhak membahas masalah itu. Apalagi, bila rencana itu memiliki tendesi Israel. "Masjid-masjid di Palestina, dan Yerusalem tengah menjadi target Israel," ucapnya.
Menurut Hussein, otoritas Israel telah menyalahgunakan hukum internasional dengan mengikuti rencana sistematis yang dirancang untuk menghapuskan identitas Islam dan Palestina. Lalu menggantinya dengan simbol Yahudi,
Belakangan, Israel memang serius mengurusi masalah ini. Sebuah lembaga dibentuk guna mengukur tingkat polusi suara di sekitar Masjid Al-Aqsha. Dari laporan yang masuk, Israel akan menentukan masjid mana yang diwajibkan untuk menurunkan volume suara adzan.