REPUBLIKA.CO.ID, NOUACKCHOTT -- Akibat adanya laporan penyobekan kitab suci Alquran di Nouackchott, Mauritania, ratusan umat Muslim di kota itu pun melakukan aksi protes besar-besaran. Menurut seorang imam seperti dilansir dari BBC, kitab suci umat Islam itu telah disobek dan dibuang ke toilet oleh sejumlah pria yang mengenakan turban untuk menutupi wajah mereka.
Tak hanya itu, para pelaku yang berjumlah empat orang itu bahkan melakukannya di dalam masjid. Namun, hingga kini masih belum jelas motif para pelaku. Imam, Mohamedoun Ould Mohamed Salem, mengatakan, para pria mengambil empat Alquran, yang kemudian disobek dan dilemparkan ke toilet masjid.
Berita ini pun akhirnya memicu kemarahan umat Islam di pusat kota. Mereka menuntut para pelaku ditangkap dan diberi hukuman mati karena telah menghujat agama Islam. Selain itu, para demonstran juga membakar barikade dan pertokoan yang tetap tutup pada hari Senin itu.
Untuk membubarkan aksi demonstrasi, aparat kepolisian akhirnya menembakkan gas air mata. Akibatnya, satu orang tewas. Mauritania sendiri adalah negara Muslim dengan minoritas penduduk Kristen.
Sebelumnya, pelecehan terhadap kitab suci agama Islam ini juga dilakukan pada Februari lalu di Mauritania Utara. Seorang pria akhirnya ditangkap dan tengah diperiksa kejiwaannya setelah ia membuang air kecil di Alquran.