Jumat 28 Feb 2014 20:39 WIB

Maluku Perlu Pelajari Teladan Gus Dur

KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur (alm).
Foto: kasimbenzema.blogspot.com
KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur (alm).

REPUBLIKA.CO.ID, AMBON -- Ajaran pluralisme yang diberikan oleh Gus Dur perlu dikenalkan pada umat muslim di Maluku, kata Wakil Ketua Pengurus Wilayah (PW) Nahdlatul Ulama (NU) Maluku Abidin Wakano, di Ambon, Jumat (28/2).

"Gus Dur adalah tokoh lintas agama, ia menanamkan pluralisme beragama yang mengakar pada Bhineka Tunggal Ika, ide dan ajarannya perlu dikenalkan dengan lebih mendalam kepada masyarakat muslim di sini," katanya.

Abidin mengatakan selama ini sebagian besar umat muslim, termasuk di Maluku, hanya mengenal Abdurrahman Wahid atau lebih dikenal dengan Gus Dur sebatas mantan Presiden Indonesia periode 1999 - 2001, dan salah satu tokoh terkemuka NU.

Namun padangan-pandangannya terhadap kehidupan beragama yang plural tidak terlalu dikenal, bahkan seringkali dikecam oleh kaum muslim sendiri, kebijakan-kebijakannya semasa menjabat sebagai presiden dianggap kontroversial.

"Gus Dur adalah tokoh neo modernisme Islam yang mengakomodir modernisme dan tradisionalisme Islam sesuai dengan ajaran Alquran dan Hadist, banyak masyarakat kita yang mempelajari Islam secara kontekstual hingga tidak mampu memahami apa maksud dari Gus Dur," katanya.

Menurut dia, jika masyarakat muslim memahami pandangan-pandangan dan pikiran-pikiran Gus Dur dengan cermat, maka benturan-benturan sosial dengan isu agama bisa dihindari.

"Konflik sosial beragama merupakan distorsi kemasyarakatan kita di Indonesia, saya kira pandangan-pandangan Gus Dur mampu menembus semua itu," ucapnya.

Lebih lanjut Abidin mengatakan, tak hanya masyarakat awam yang tidak paham dengan pikiran-pikiran kebangsaan Gus Dur yang plural, bahkan masyarakat NU di Maluku pun belum terlalu memahaminya secara mendalam.

"Dalam prakteknya saya lihat masyarakat NU di sini juga tidak memahami pemikiran Gus Dur secara mendalam," ucapnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement