Jumat 28 Feb 2014 17:15 WIB

Jusuf Kalla Akui Peran Buya Hamka Populerkan Buku-Buku Islam

Rep: amri amrullah/ Red: Muhammad Hafil
Buya Hamka
Foto: hasanalbanna.com
Buya Hamka

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Wakil Presiden RI yang saat ini menjadi Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla (JK) menilai kehadiran buku-buku islam di Indonesia melalui proses yang panjang. Di mana kehadiran buku islam Indonesia telah berjalan lama ketika para ulama penulis mengenalkan buku-buku agama. 

Kemudian, kata dia, buku-buku Islam berkembang ketika para ulama sekelas Buya Hamka menulis serta mempopulerkan tafsir Al azhar dan berbagai buku agama serta novel keislaman.

"Dua ulama yang mungkin memiliki penulisan buku Islam terlaris saat ini, Buya Hamka dan KH. Quraisy Shihab," ujar JK yang juga Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) ini saat membuka Pameran Buku Islam atau Islamic Book Fair (IBF) 2014 di Istora Senayan, Jakarta, Jumat (28/2). 

JK melanjutkan, setelah reformasi di saat krisis, beberapa buku Islam pun mulai terkenal seperti novelis Islam dan buku-buku spiritual Islam lain.

Karena itu, adanya IBF ini merupakan upaya capaian tertinggi buku Islam di Indonesia. Di IBF inilah buku-buku Islam semakin populer. "Karena hadirnya buku harus ditunjang dari berbagai sisi mulai dari pembaca, penulis, percetakan dan pemasarannya," ungkapnya. Karenanya, ia bersyukur bermunculannya buku-buku islam merupakan rangkaian panjang dari semua ini. 

Ia berharap IBF ini tidak hanya sukses memasarkan secara luas buku-buku Islam Indonesia semata. Namun juga seperti tujuan penyelenggaraan IBF ke 13 tahun ini, dapat memberikan nilai kemuliaan bagi umat Islam bergenerasi Qurani.

Sementara itu, Wakil Menteri Agama (Wamenag) Nasaruddin Umar menambahkan, semoga denga adanya IBF yang kembali digelar ini terus mendidik umat Islam semakin cerdas dan bijaksana. "Tidak fanatik ekstrim," ujar Wamenag kepada Republika. Mengajarkan umat semakin pintar dan bijak ini seperti generasi Qurani, menurut dia merupakan hal penting.

Karena semakin pintar umat Islam, maka semakin bijak umat Islam dan semakin moderat. Sehingga nilai-nilai keislaman yang menyebarkan kedamaian dan ketentraman itu dapat disebarkan ke seluruh masyarakat Indonesia. Sehingga tujuan Islam yang Rahmatan lil Alamin bagi negeri nusantara ini semakin bisa dirasakan bersama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement