Rabu 26 Feb 2014 19:48 WIB

Berbakti Sepanjang Masa (2-habis)

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Chairul Akhmad
Ilustrasi
Foto: Dipity.com
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Ibarat madrasah, ibulah yang pertama kali mengajarkan anak-anak dari yang semula tidak tahu menjadi mengerti.

Sesuai dengan hadis riwayat Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah, derajat ibu lebih ditekankan tiga kali ketimbang figur ayah.   

Pengasuh Pondok Pesantren Ihya Qalbun Salim, Ciputat, Tangerang Selatan, Ustazah Rafiqah Ahmad, mengatakan, sosok ibu pantas dimuliakan. Sebab, dia telah mengandung, melahirkan, memelihara dengan penuh kasih sayang, dan mendidik.

Atas dasar inilah, tutur Rafiqah, Islam mewajibkan umatnya untuk menghormati sosok ibu. Penghormatan tersebut mesti terwujud nyata dalam pengabdian. Bentuk sederhana dari berbakti kepada ibu adalah mendoakannya. “Doa anak saleh pahalanya mengalir hingga akhirat,” katanya.

Bentuk lain dari memuliakan ibu, imbuh Rafiqah yang juga pengajar mata kuliah fikih di UIN Syarif Hidayatullah ini adalah jangan memotong pembicaraan ibu, apalagi membantahnya.

Anak tidak boleh menentang keinginan ibu, selama masih dalam koridor agama Islam yang sesuai. Begitupun, jika memiliki orang tua yang memiliki sikap buruk, sebaiknya sebagai anak menasihati dengan cara yang baik, kata-kata sopan, dan tenang

Di samping itu, berbakti kepada ibu bisa dengan memberikan perhatian penuh. Kepedulian anak ke ibu tidak harus berupa memberikan barang-barang mewah, tetapi dengan menanyakan kabar dan menuruti nasihatnya. Hal itu memang minimalis, tetapi cukup membuat hati ibu senang. Bila sang anak sukses, wajib memberikan nafkah kepada ibunya.

Bila sang anak adalah perempuan karier, sisihkanlah dari penghasilan Anda sendiri. Jika tidak, sebaiknya suami pengertian dan ikhlas untuk bersedekah kepada ibu mertua. Pahalanya sangat besar. “Ridha Allah SWT menanti Anda,” kata dia.

Rafiqah pun mengutip sebuah kisah tentang dahsyatnya berbakti kepada ibu. Ini seperti kisah tiga orang yang terjebak dalam gua. Dan, masing-masing berwasilah dengan amalannya dalam doa agar dikeluarkan dari gua. Satu dari ketiga lelaki itu sangat taat dan berbakti kepada ibunya.

Tiap pagi selalu memerahkan susu untuk ibunya. Sekalipun sang ibu terlelap, lelaki tersebut akan tetap menunggu hingga terbangun supaya bisa memberikan langsung susu perahannya tersebut. Doanya pun terkabul berkat berbakti kepada seorang ibu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement