REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Para penerbit buku optimistis buku Islam masih sangat diminati dengan ramainya pengunjung Islamic Book Fair (IBF) dari tahun ke tahun. Selain diskon, IBF juga jadi ajang bagi penerbit Islam meluncurkan dan promosi buku-buku baru.
Chief Editor Penerbit Republika Irwan Arifianto mengatakan, pasar buku Islam masih sangat luas. Kecenderungan membaca buku Islam cetak pun masih baik walau ada buku digital. Sosial media dan berbagai piranti elektronik dipandang Irwan juga sebagai bentuk lain membaca.
''Buku cetak masih diminati, kita bisa lihat dengan ramainya toko buku setiap akhir pekan dikunjungi masyarakat. Walau bisa jadi dalam dua atau tiga tahun lalu kecenderungannya bisa bergeser ke buku elektronik,'' kata Irwan, Ahad (23/2).
Distribusi yang terbatas pada toko buku besar sebenarnya bisa jadi peluang pagelaran bazar-bazar buku Islam seperti IBF untuk lebih bisa dikenal dan meraih peminat yang lebih banyak, terutama di wilayah timur Indonesia.
Selain mendorong minat baca,buku-buku Islam termasuk buku populer juga punya peran dalam penanaman nilai Alquran di masyarakat. Novel-novel Islam menjadi bacaan yang digandrungi dengan nilai Islam yang dimasukkan dalam ceritanya.
Selain memberi diskon antara 20 hingga 75 persen untuk sekitar 5.000 buku terbitannya, Penerbit Republika juga akan membuka 'Republika Cafe' dimana pengunjung dapat meet and greet penulis buku dan konsultasi bila pengunjung tertarik menerbitkan bukunya di Penerbit Republika.
Buku Amelia karya Tere Liye dan Ayah… karya Irfan Hamka menjadi buku unggulan Penerbit Republika dalam ajang IBF mendatang. Kedua penulis ini pun akan hadir dan bercerita tentang buku yang mereka tulis.