Senin 24 Feb 2014 05:38 WIB

Ustaz Selebritis Marak, Kode Etik Dai Dibutuhkan

Rep: Amri Amrullah/ Red: Chairul Akhmad
Umat Islam mendengarkan ceramah agama di masjid (ilustrasi).
Foto: Republika/Yasin Habibi
Umat Islam mendengarkan ceramah agama di masjid (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Luar Negeri Muhyidin Djunaidi mengungkapkan keprihatinannya terkait merebaknya ustaz tontonan yang tak patut dicontoh.

"Kita akui ada beberapa ustaz selebritis yang kualitasnya masih jauh dari syarat dai yang ada, walaupun ada juga sebagian lain yang sudah baik," ujarnya, Ahad (23/2).

Menurut dia, ustaz tontonan inilah yang selama ini telah menciderai nama ustaz sebagai salah satu pendakwah Islam. Karenanya, ia berharap MUI dan berbagai elemen masyarakat termasuk media bisa bersama-sama menekankan kode etik dai.

Masyarakat pun diimbau agar tidak mudah terpukau hanya karena kepopuleran yang bersangkutan di televisi. "Bagi media khususnya televisi juga kita imbau agar tidak mudah mengorbitkan ustaz dengan programnya. Padahal, belum jelas kualitasnya di tengah masyarakat," kata Muhyiddin.

Peran media ini, menurut dia, sangat penting. Karena selama ini beberapa ustaz muda yang sering mendapat cemooh dari masyarakat adalah mereka yang muncul di media televisi tanpa melihat kiprah dan peran mereka di tengah masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement