Oleh: Afriza Hanifa
Sebenarnya, jumlah Muslim cukup banyak di Nigeria, bahkan nyaris seimbang dengan Kristen dan Animisme.
Namun, hal tersebut tak berlaku di wilayah etnis Igbo. Berita masuk Islamnya Dimunah menjadi kabar gembira bagi Muslim Nigeria. Mengingat hal yang sangat luar biasa jika seorang Igbo memeluk Islam.
Cendekiawan Muslim Nigeria, Syekh Shehu Utsman Anaga, menyambut berita itu sebagai hal positif bagi etnis Igbo. Muslimnya Dimunah dapat menjadi awal Islam di etnis Igbo.
"Ini adalah pertanda baik untuk saudara-saudara kita belajar dan memahami Islam yang sebenarnya, dan tidak stereotip. Bagi beberapa saudara kita, menjadi seorang Igbo Muslim adalah sebuah kutukan. Hal ini lahir dari ketidakpedulian yang harus kita koreksi dan perbaiki," ujarnya.
Gigih berdakwah
Sebagai pemegang kunci adat, kedudukan Dimunah tentu sangat penting di kalangan Igbo. Ia mampu menyebarkan pengaruh positif di kalangan etnis tersebut, termasuk ajaran Islam.
Itulah yang menjadi harapan para muslimin Nigeria atas Dimunah. Namun, tanpa diminta pun ia berniat melakukan dakwah Islam di kalangan warganya.
Dimunah mengatakan, pembenahan pandangan masyarakat akan Islam perlu dibenahi. Studi Islam secara objektif perlu disebarluaskan di tengah masyarakat yang terpengaruh isu terorisme dan kekerasan dalam Islam.
Dengan studi objektif tersebut kemudian Muslimin mengajak umat manusia mengenal agama rahmatan lil alamin ini. "Studi Islam tanpa bias akan mengungkap sebuah agama yang memanggil seluruh umat manusia untuk bersatu dalam kedamaian, terlibat konstruktif, dan menyerukan kemuliaan Allah," kata Dimunah.
Dengan menyerukan Islam tersebut, menurut dia, seperti halnya menyuarakan nilai-nilai sosial kemasyarakatan. Mendakwahkan Islam sama dengan membangun moral masyarakat. "Panggilan pada monotheisme, moral baik, dan hubungan interpersonal yang bagus," ujarnya.
Muslimnya Dimunah dinilai akan menjadi tonggak penting dalam sejarah Islam di kawasan Nigeria Tenggara. Cahaya Islam diharapkan dapat muncul di tengah masyarakat etnis Igbo melalui dakwah Dimunah.
Meski demikian, akan sangat banyak tantangan yang harus dihadapi Dimunah. Selain menjadi hal asing, Islam tak pernah dipelajari di Nigeria Tenggara. Tak ada sekolah ataupun tempat pembelajaran Islam di sana. Satu-satunya studi Islam di kawasan tersebut hanya ada di Universitas Port Harcourt, sebuah lembaga pendidikan milik federal.
Meski demikian, Dimunah tak putus asa. Ia yakin dengan kegigihan dakwah, maka Islam dapat masuk di tengah masyarakat Igbo sebagai agama perdamaian dan sangat pantas diterima.
"Dengan waktu, kesabaran, dan program pencerahan yang gigih, situasi akan berubah karena Islam berdiri di atas keadilan, bukan kekerasan ataupun terorisme," pungkasnya.