Selasa 11 Feb 2014 16:26 WIB

Ponpes di DIY Getol Dirikan Sekolah Umum

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Chairul Akhmad
Suasana kegiatan santri di salah satu pondok pesantren.
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Suasana kegiatan santri di salah satu pondok pesantren.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA - Pondok pesantren yang di dalamnya ada sekolah umum prospeknya semakin bagus. Dari segi moral para siswa, sekolah umum yang di pondok pesantren (ponpes) lebih bagus karena mereka belajar selama 24 jam.

Sekolah umum yang didirikan pesantren ini akan bersaing dengan madrasah. “Dari segi kualitas tentu juga akan bagus karena siswa tinggal di ponpes. Mereka banyak waktu untuk belajar Alquran maupun pelajaran umum,” kata Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kantor Kementerian Agama DI Yogyakarta, Bardan, Senin (10/2).

Menurut Bardan, ponpes yang ada sekolah umum ditangani oleh dua kementerian, yakni Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dengan demikian, dana untuk sarana fisik  lebih banyak daripada madrasah.  ''Ponpes yang mendirikan sekolah umum dalam hal pendanaan dikeroyok oleh dua kementerian itu,'' ujarnya.

Di Yogyakarta, jumlah ponpes yang mendirikan sekolah umum pun semakin banyak. Memang sudah ada beberapa ponpes yang sejak lama mendirikan sekolah umum, tetapi belum sebanyak sekarang. Dan, biasanya masih berupa embrio seperti sekolah kecil yang muridnya di bawah 20 orang atau mendirikan kejar paket A dan B.

Saat ini di DIY ada sekitar 254 Ponpes. Jumlah Ponpes yang mendirikan sekolah umum sekitar 15 ponpes. Di Ponpes Al-Munawir misalnya, terdapat SMP dan SMK, di Ponpes Al-Furqon ada SMK, dan di Ponpes Darul Quran ada SMA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement