Senin 10 Feb 2014 09:54 WIB

Imigran Muslim Bakal Disetop Masuk Swiss

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Fernan Rahadi
Muslim Swiss
Foto: Onislam.net
Muslim Swiss

REPUBLIKA.CO.ID, BERN -- Para pemilih di Swiss pada Ahad (9/2) kemarin telah memberikan suara mereka untuk menentukan nasib RUU yang berisi aturan tentang penyetopan arus imigrasi massal ke negara itu. RUU tersebut sebelumnya diperkenalkan oleh Partai Rakyat Swiss (SVP), salah satu partai beraliran konservatif yang gigih menentang pembangunan menara masjid di Swiss.

“Arus imigrasi ke Swiss benar-benar sudah berlebihan. Karena itu, kami telah berinisiatif membuat RUU ini agar pemerintah mampu mengendalikan, membatasi, dan memilih orang-orang yang tepat untuk pasar kerja di Swiss,” ujar Ketua SVP, Toni Brunner, dalam sebuah wawancara dengan stasiun radio Jerman, Deutsche Welle, akhir pekan lalu.

Referendum mengenai RUU antiimigrasi memang dicetuskan pertama kali oleh SVP. Di situ, partai sayap kanan tersebut menawarkan agar pemerintah membuat kuota tahunan terhadap jumlah pekerja asing yang memasuki Swiss. Tak hanya itu, dalam kampanyenya, SVP mengklaim derasnya arus imigrasi ke negara mereka bakal mengancam ‘identitas bangsa Alpine’.

Dilansir OnIslam.net, kampanye antiimigrasi tersebut walau bagaimanapun telah menargetkan kaum minoritas seperti umat Islam yang ingin mencari nafkah di Swiss. Beberapa poster yang disebarluaskan SVP di seluruh negeri menggambarkan seorang wanita Muslimah berjilbab yang disertai dengan tulisan ‘Sebentar lagi Muslim (di Swiss) mencapai satu juta?’.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement