REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak jauh berbeda dengan yang dilakukan pengurus Masjid Menara FIF, para karyawan di Dompet Dhuafa juga memiliki serangkaian kegiatan untuk spiritual company.
Direktur Dompet Dhuafa Ahmad Juwaini mengatakan, setiap hari selama hari kerja, terdapat kultum yang disampaikan pada ba'da dzuhur dan ashar. Kajian tersebut diisi oleh para karyawan Dompet Dhuafa.
Mereka bebas menyampaikan tema apa saja dalam kultum ba'da dzuhur. Sedangkan pada kultum ba'da ashar diisi dengan membaca kitab, misalnya terjemahan fikih sunnah.
Satu pekan sekali juga diadakan pengajian bersama pada Rabu. Selain itu, setiap Senin pagi seluruh karyawan Dompet Dhuafa, termasuk jajaran direksi berkumpul di masjid untuk berdoa bersama. Ahmad menyebutnya sebagai apel pagi.
Dalam kesempatan tersebut mereka akan berdoa sebelum memulai aktivitas kerja. Setelah berdoa, berbagai divisi akan menyampaikan review apa yang telah mereka lakukan selama sepekan terakhir. Dengan begitu, semua karyawan mengetahui apa yang terjadi di divisi lain.
"Kami juga membiasakan karyawan untuk melakukan shalat sunnah Dhuha sebelum mulai bekerja. Shalat dhuha ini saya jadikan semacam absen atau checklock mereka di kantor," ujar Ahmad, Selasa (7/1).
Dia mengatakan kajian ilmu yang diadakan di masjid kantor memberi pengetahuan bagi karyawan. Bagi karyawan yang sebelumnya pengetahuan agamanya minim, ketika bergabung dengan Dompet Dhuafa mengalami peningkatan pengetahuan agama.
"Kajian agama mengingatkan karyawan agar tahan godaan dan menjaga diri di kantor. Yang paling penting adalah membangun semangat dan harapan. Bekerja di kantor bukan hanya semata-mata mencari nafkah, tapi ada tujuan lain yang lebih besar dari itu yang harus kita perjuangkan," ujar Ahmad.
Ia mengaku kegiatan agama mendapat tanggapan positif dari karyawan. Umumnya para karyawan menganggap kegiatan agama adalah kegiatan yang membawa kebaikan.