REPUBLIKA.CO.ID, PEMATANGSIANTAR — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pematangsiantar, Sumatra Utara, mengadakan pelatihan untuk menciptakan dai-daiyah muda demi keberlanjutan syiar Islam di kota itu.
“Mari kita jadikan Kota Pematangsiantar menjadi Kota Dakwah,” kata Ketua MUI Pematangsiantar HM Ali Lubis pada pembukaan Pelatihan Dai Muda di Pematangsiantar, Rabu (25/12).
Sebagaimana dilaporkan Antara, Ali mengatakan, umat Islam di kota ini mencapai 45 persen dari jumlah penduduk. Tidak sebanding dengan jumlah pendakwah yang minim dan terus berkurang karena meninggal dunia dan usia yang sudah tua.
“MUI punya kewajiban untuk menciptakan generasi pendakwah yang berilmu, beriman, dan beretika. Agar mereka dapat menyampaikan syiar dengan penuh cinta damai dan antikekerasan sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah Muhammad SAW,” ujarnya.
Sekretaris panitia pelatihan, Muhammad Effendy Siregar, mengatakan, pelatihan sehari penuh ini diikuti 60 peserta yang berasal dari utusan SMA dan remaja masjid.
Bertindak selaku narasumber adalah Ketua Perhimpunan Dai Muda Sumatra Utara Husni Mubarak Nasution dan Ketua Perhimpunan Seni Budaya Islam Sumatra Utara Ahmad Bulyan Nasution.
“Kita harapkan dari pelatihan ini muncul dai-daiyah muda yang dapat memberikan pencerahan kepada masyarakat. Khususnya, generasi muda Islam, sehingga membawa perubahan ke arah yang lebih baik di lingkungannya,” kata Effendy.
Menurut Effendy, untuk syiar Islam, pihaknya setiap tahun mengadakan Festival Anak Saleh sebagai upaya mengenalkan media dakwah kepada anak usia dini. Acara tersebut sekaligus sebagai tolok ukur upaya pembinaan yang dilakukan sekolah atau lembaga keislaman.