Ahad 22 Dec 2013 19:01 WIB

Baznas Bantu Korban Topan Haiyan

Logo Baznas.
Foto: blogspot.com
Logo Baznas.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Erdy Nasrul

Bau tak sedap segera menyergap hidung para relawan dari tim kemanusiaan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) ketika memasuki perbatasan Kota Tacloban. Sampah-sampah dan puing-puing menggunung di sisi-sisi jalan.

Sepanjang perjalanan dari Ormoc ke Tacloban, kehancuran akibat topan Haiyan menjadi pemandangan yang memilukan. Rumah-rumah yang roboh, fasilitas umum yang rusak, tempat ibadah yang hancur, pohon-pohon yang bertumbangan, dan berbagai bentuk bukti kedahsyatan topan Haiyan.

Topan Haiyan yang menimpa pulau Leyte Filipina sebulan lalu adalah badai terkuat di dunia dengan kategori 5, berkecepatan 300 km/jam, dan menimbulkan gelombang laut yang melanda daratan hingga mencapai enam meter.

Hampir 80 persen bangunan di Kota Tacloban rusak atau hancur. Laporan tidak resmi dari berbagai pihak menyebutkan 13 ribu jiwa tewas akibat topan ini.

Tim Kemanusiaan Baznas yang dipimpin Maman Kardiman, saat ini berkedudukan di Kota Ormoc, pulau Leyte. Sebagian besar kota ini juga rusak parah akibat topan. Hingga sekarang, listrik hanya mengalir di sebagian kecil wilayah kota, sedangkan sebagian besarnya masih gelap gulita.

Tim kemanusiaan Baznas kali ini membawa misi bantuan berupa Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang akan memproduksi listrik serta filter air teknologi membran yang akan memproduksi air bersih.

Praktis alat-alat ini sangat dibutuhkan oleh para korban. Listrik akan dapat menerangi kegelapan yang saat ini terjadi di hampir semua kawasan dan juga untuk keperluan aktivitas lain. Pun, air bersih sangat dibutuhkan oleh kehidupan manusia.

Rencana bantuan tesebut akan dipasang di rumah sakit, sekolah, dan tempat ibadah. Masyarakat Kota Tacloban dan Ormoc sangat menyambut dan terharu akan bantuan yang akan diberikan oleh Baznas.

Semoga bantuan kemanusiaan masyarakat Indonesia ini bermanfaat bagi para korban dan menjadikan hubungan kemanusiaan yang lebih dekat antara masyarakat Indonesia dan Filipina.

Direktur Pelaksana Baznas, Teten Kustiawan, mengatakan, bantuan ini merupakan bentuk kepedulian umat Islam di Indonesia terhadap bencana yang terjadi di negara tetangga.

Dengan bantuan ini, diharapakan para pengungsi dan korban dapat menikmati manfaat listrik dan air bersih kembali, khususnya di Kota Tacloban dan Palo.

Menurut Teten, meskipun mayoritas masyarakat di Filipina bukan umat Islam, bencana alam besar yang terjadi pada November lalu tetap menjadi perhatian Baznas.

Agama Islam merupakan rahmatan lil' alamin dan tidak memandang agama, ras, atau golongan dalam hal penyaluran bantuan. Hal ini menunjukkan dana infak yang disalurkan melalui Baznas akan bermanfaat tidak hanya kepada masyarakat di Indonesia, tapi juga internasional

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement