REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Seperti penyelenggaraan Natal sebelumnya, faktor pengamanan menjadi perhatian penting aparat kepolisian dan elemen pemuda dari organisasi kemasyarakatan (ormas).
Bahkan, beberapa ormas kepemudaan Islam telah mempersiapkan personel keamanan dari laskar kepemudaan mereka.
Partisipasi pengamanan itu terlihat dari peran Satuan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) dari Gerakan Pemuda (GP) Ansor. Organisasi yang tergabung dalam Badan Otonom Nahdlatul Ulama (NU) di bidang kepemudaan ini hampir setiap tahun membantu pengamanan Natal dan tahun baru.
Ketua Umum GP Ansor Nusron Wahid mengatakan, pengamanan yang dilakukan GP Ansor melalui Banser merupakan bentuk kesetiakawanan kalangan NU, khususnya GP Ansor bagi umat Kristiani. Namun, kata dia, bantuan pengamanan tersebut berdasarkan permohonan dari pihak gereja kepada Banser.
Nusron mengakui, permintaan pengamanan tersebut terjadi di sejumlah daerah. Di kawasan Jabodetabek saja, kata dia, sudah ada 74 gereja yang meminta pengamanan kepada Banser di malam Natal.
“Biasanya kami menyiagakan 10 personel di satu titik untuk membantu pengamanan dari aparat kepolisian,” ujarnya, Rabu (18/12).
Seperti diberitakan NU Online, di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kapolres Kupang Kota AKBP Tito Basuki Priyatno meminta partisipasi GP Ansor dan Banser NTT untuk menciptakan keamanan dalam peringatan Natal dan tahun baru di Provinsi NTT.
Menurut Tito, partisipasi Banser dalam pengamanan ini akan mendukung situasi keamanan di Kota Kupang. Selain di Kupang, bantuan pengamanan Banser di malam Natal juga dilakukan di Sulawesi Utara (Sulut).
GP Ansor Sulut akan menurunkan 6.000 personel untuk mengamankan perayaan Natal 2013 dan Tahun Baru 2014.
Selain Banser, ormas kepemudaan lain, seperti Pemuda Muhammadiyah Semarang, juga memberikan bantuan pengamanan di malam Natal 2013.
Personel Pemuda Muhammadiyah yang tergabung dalam Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam) Semarang mempersiapkan 50 personel untuk membantu pengamanan bersama aparat kepolisian.
Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Saleh Daulay menyatakan, langkah yang diambil Kokam Semarang dalam pengamanan malam Natal itu atas inisiatif Kokam daerah.
Tidak ada instruksi khusus dari PP Pemuda Muhammadiyah. Sebab, menurutnya, perayaan Natal saat ini sudah berjalan cukup tertib dan aman. “Kami yakin aparat sudah cukup mengamankan Natal,” kata Saleh.
Namun, dia tetap mengapresiasi langkah dari beberapa Kokam daerah tersebut. Langkah ini, menurutnya, sebagai bentuk toleransi umat Islam kepada umat Kristiani yang sedang merayakan Natal dan tahun baru.