Selasa 19 Nov 2013 14:06 WIB

Ratu Zaleha Pejuang Wanita dari Banjar

Rep: c72/ Red: Heri Ruslan
Ratu Zaleha
Foto: uniqpost.com
Ratu Zaleha

REPUBLIKA.CO.ID, Ratu zaleha merupakan puteri dari sultan Muhammad Seman dan cucu dari Pangeran Antasari. Dia lahir di Muara Lawung pada tahun 1880.

Cucu dari pahlawan ini juga merupakan pejuang dalam mengusir penjajah saat terjadi Perang Banjar. Perjuangan tersebut dilakukannya untuk meneruskan cita-cita Pangeran Antasari dalam merebut kemerdekaan.

Ratu Zaleha berjuang bersama dengan wanita-wanita suku Dayak yang telah memeluk Islam. Teman seperjuangannya antara lain Bulan Jihad, Wulan djihad, Illen Masidah.

Ratu Zaleha dikenal sebagai salah seorang tokoh emansipasi wanita di Kalimantan. Dia memiliki nama asli Gusti Zaleha.

Ratu Zaleha menikah dengan Gusti Muhammad Arsyad. Mereka berdua berjuang bersama ayah Ratu Zaleha dalam melawan Belanda. Setelah Benteng Manawing jatuh, mereka bersembunyi ke Lahei dan selanjutnya ke Mia di tepi Sungai Teweh.

Namun, Ayahnya gugur yang ditandai dengan jatuhnya Benteng Manawing. Dengan begitu, Perang Banjar pun dikatakan berakhir.

Suaminya tertangkap dan menyerah kepada Belanda. Ratu Zaleha lalu berlanjut berjuang seorang diri. Namun, karena kesehatannya memburuk, Belanda menangkapnya dengan mudah pada 1906.

Pengasingan

Kemudian suami-istri tersebut diasingkan ke Bogor pada 1 Agustus 1904. Masa pengasingan tersebut dijalani Ratu Zaleha bersama dengan sang ibu, Nyai Salamah.

Keluarga Ratu Zaleha terkenal dengan keberaniannya melawan Belanda. Belanda pun menjulukinya dengan kelompok Pagustian yang berbahaya di Kalimantan Selatan dan Tengah.

Seluruh tujuh anggota keluarganya turut diasingkan. Dia hidup dalam pengasingan. Selang beberapa waktu sebelum meninggal dunia, dia kembali ke kampung halaman. Jenazahnya pun dimakamkan di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

Selama 31 tahun Ratu Zaleha bersama keluarganya di pengasingan. Mereka kemudian diizinkan kembali ke Banjarmasin, 1937. Pada 11 Januari 1954, Bulan Jihad turun dari gunung setelah 49 tahun mengasingkan diri. Dia sangat sedih setelah empat bulan baru tahu Ratu Zaleha sahabatnya mendahuluinya.

Walaupun Ratu Zaleha telah tiada, tetapi harum namanya tak pernah sirna di hati rakyat Kalimantan. Ratu Zaleha menjadi simbol emansipasi wanita Banjar, juga namanya diabadikan sebagai nama rumah sakit umum di Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Dia meninggal pada 23 September 1953, dimakamkan di kompleks makam raja-raja Banjar di Banjarmasin. Saat ini, untuk mengenang Ratu Zaleha, Pemerintah Martapura, Kabupaten Binjai, menamai rumah sakit umum daerahnya dengan nama Ratu Zaleha.

Himpun kekuatan

Ratu Zaleha dapat menghimpun kekuatan dari suku-suku Dayak Dusun, Kenyah, Ngaju, Kayan, Siang dan Bakumpai. Suku Banjar bersama seorang wanita pemuka Dayak Kenyah bernama Bulan Jihad seorang perempuan yang sangat pemberani yang selalu bahu-membahu di medan pertempuran.

Selama masa perjuangan fisik, Ratu Zaleha bersama Bulan Jihad masuk Islam. Tidak ketinggalan pula mereka memberikan pelajaran baca-tulis Arab Melayu dan ajaran agama Islam kepada anak-anak Banjar serta memberikan penyuluhan kepada perempuan-perempuan Banjar tentang peranan perempuan, ajaran agama Islam dan ilmu pengetahuan.

Ratu Zaleha sangat murka manakala suami dan pasukannya dilumpuhkan Belanda. Suaminya ditangkap lalu diasingkan ke Bogor pada 1904. Tetapi, ia tidak pernah kenal surut dan terus mengadakan perlawanan yang tinggi mempertahankan Benteng Manawing dan Tambang Batu Bara Oranje Nassau atas gempuran Belanda yang lengkap alat persenjataannya.

Ratu Zaleha dianggap macan wanita yang tidak mau tunduk kepada Belanda. Perang berjalan lima tahun. Tetapi, kondisi fisik Ratu Zaleha mulai menurun karena kelelahan dan pasukannya juga satu per satu gugur dalam suatu pertempuran yang sangat tidak berimbang.

Pada Juni 1905, pasukan Ratu Zaleha dilumpuhkan. Dia ditangkap dan diasingkan ke Bogor bersama ibunya, Nyai Salmah, dan suaminya, Gusti Muhammad Arsyad.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement