Ahad 10 Nov 2013 13:57 WIB

Hijrah Ajarkan Umat Dinamis dan Berkembang

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Heri Ruslan
Hijrah, ilustrasi
Hijrah, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Tahun baru Hijriah --yang ditandai hijrahnya Rasulullah SAW dari Mekah ke Madinah -- mengandung ajaran tentang pentingnya pribadi muslim memelihara spirit dinamis dalam dirinya.

 

Spirit ini dibutuhkan karena alam raya banyak memberikan pelajaran berharga, bahwa umat manusia hendaknya senantiasa memelihara pergerakan dan kreativitas dalam hidupnya.

 

“Sifat- sifat dinamis inilah yang memungkinkan umat tumbuh, mulai dari individu hingga menjadi jamaah,” ungkap Rektor Unissula, Prof Laode M Kamaluddin dalam pidato peringatan Muharam, di kampus Unissula, Semarang.

 

Karena itu, ujar Laode, bangkitnya peradaban Islam sangat bergantung pada individu umat untuk senantiasa memelihara energi positif dalam diri, menjaga spiritual, intelektulitas dan kreativitas yang bertumbuh.

 

Jika hal ini tidak dilakukan, maka peradaban (Islam) akan mati. Hal ini juga dapat dimaknai tergusurnya keindahan ajaran Islam oleh perilaku umat Islam yang malas untuk  dinamis.

 

Laode juga menyampaikan, dakwah Rasulullah pernah mengalami masa- masa yang paling kritis. Yakni saat- saat menjelang hijrahnya Rasulullah SAW dari Mekah ke Madinah.

 

Ujian datang silih berganti dan yang terberat adalah ketika Rasulullah mengalami tahun kesedihan menyusul berpulangnya dua sosok yang paling dicintai, sang paman Abu Thalib dan sang isteri Khadijah.

 

Melalui sosok pamannya, Rasulullah mendapatkan jaminan keamanan dari gangguan kaum Quraisy. Karena penduduk Mekah terang- terangan menolak ajarannya hingga Rasulullah dikucilkan –justru—oleh kaumnya sendiri.

 

Satu- satunya pembela yang membuat kaum kafir Quraisy bergetar dan tidak berani menyentuh Rasulullah adalah sang paman, Abu Thalib. Sementara sosok Khadijah memang banyak menyokong dalam mengarungi suka dan duka dakwah Rasulullah.

 

Meski begitu, Rasulullah tetap istiqomah dan tetap menggerakkan langkah dakwahnya, mengajak orang- orang masuk Islam walaupun tantangan dan rintangan yang dihadapkan semakin berat dan penuh bahaya.

 

Hingga diputuskan untuk melakukan hijrah ke Madinah. Hal ini menjadi pelajaran yang paling berharga, mengingat besarnya tekad Rasulullah dalam membumikan risalah Islam.

 

Hingga dakwah Rasulullah di Madinah pun memperlihatkan hasil yang gemilang. Ajaran Islam pun selanjutnya berkembang hingga pada akhirnya meluas  hingga ke pelosok dunia.

 

“Inilah momentum penting daari sebelum Rasulullah hijrah. Loyalitas yang diberikan kaum muslimin Madinah kepada rasulullah terbukti membawa perubahan fundamental,” tegas Laode.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement