Rabu 30 Oct 2013 12:06 WIB

Semua Dusun di Kulonprogo Bakal Punya Hafiz

Rep: Heri Purwata/ Red: A.Syalaby Ichsan
Anak-anak membaca alquran.  (ilustrasI)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Anak-anak membaca alquran. (ilustrasI)

REPUBLIKA.CO.ID, WATES -- Bupati Kulonproro H Hasto Wardoyo bertekad untuk menciptakan satu pedukuhan atau dusun, ada satu penghafal Alquran atau hafiz yang selanjutnya bisa menjadi guru bagi warga yang lain. Kabupaten Kulonprogo memiliki 936 pedukuhan yang tersebar pada 12 kecamatan. 

“Kalau satu pedukuhan itu ada satu orang yang hafal Alquran dan menjadi guru calon penghafal Alquran ini sudah luar biasa. Nanti bakal ada calon penghafal Alquran yang banyak sekali,” kata Hasto kepada Republika, seusai menyerahkan penghargaan terhadap 162 hafiz dan anak yatim piatu di Wates, Rabu (30/10). 

Hafiz yang mendapatkan penghargaan dikatagorikan dalam tujuh golongan yaitu utama, madya, muda, 20 juz, 10 juz, 5 juz, dan 3 juz. Katagori utama ada lima orang, madya 22 orang, muda 40 orang, 20 juz sebanyak 25 orang, 10 juz sebanyak 20 orang, 5 juz ada 30 orang dan 3 juz ada 20 orang. 

Jumlah penghargaan yang diberikan kepada hafiz sebesar Rp 60,9 juta, sedangkan bantuan bagi anak yatim piatu sebesar Rp 100 juta.  Perinciannya, untuk katagori utama sebesar Rp 846 ribu, madya Rp 658 ribu, muda Rp 564 ribu, 20 juz sebesar Rp 380 ribu, 10 juz sebesar Rp 285 ribu, 5 juz sebesar 190 ribu, dan 3 juz sebesar Rp 142 juta. 

Lebih lanjut Hasto mengatakan, para hafiz ini diharapkan bisa membantu pada pondok pesantren, pendidikan anak usia dini (PAUD) dan lain-lain. “Jumlah pendidikan anak usia dini (PAUD) atau pra Taman Kanak-kanak banyak.

Pemerintah harus memperhatikan pendidikan usia dini ini. Rois-rois itu kita berdayakan untuk membantu PAUD dan kesejahteraanya perlu ditingkatkan,” kata Hasto.  

Ketika ditanya untuk peningkatan kesejahteraan bagi hafiz di Kulonprogo, Hasto mengatakan jika mengharapkan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Sebab APBD Kulonprogo telah banyak yang dikeluarkan untuk gaji pegawai lebih 64 persen. 

“Salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan para rois, penghafal Alquran bisa diambilkan dari dana Badan Amil Zakat Daerah (Bazda) dan dana-dana yang diperoleh dari luar APBD,” kata Hasto. 

Sementara Kepala Kantor Kementerian Agama Kulonprogo, Edi Gunawan mengatakan penghafal Alquran di Kulonprogo banyak sekali. Namun karena anggaran di APBD yang terbatas sehingga tidak seluruh penghafal mendapatkan penghargaan. “Terpaksa kita melakukan seleksi siapa yang berhak mendapatkan penghargaan,” kata Edi Gunawan. 

Menurut Edi, salah satu penggunaan dana BAZ adalah diperuntukan bagi orang yang Jihad Fii Sabilillah. “Saya kira para penghafal Alquran ini termasuk orang yang melakukan Jihad Fii Sabilillah sehingga bisa mendapatkan dana BAZ untuk meningkatkan kesejahteraannya,” kata Edi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement