Rabu 23 Oct 2013 06:01 WIB

Geliat Islam di Virginia

Komunitas Muslim di AS
Komunitas Muslim di AS

REPUBLIKA.CO.ID, Ole: Afriza Hanifa 

Islam makin berkembang ketika Arab Saudi mendirikan sebuah sekolah Islam bernama The Islamic Saudi Academy.

Virginia, salah satu negara bagian Amerika Serikat yang menjadi rumah nyaman bagi Muslimin. Jumlahnya memang masih minoritas, yakni hanya sekitar 0,5 persen dari total populasi yang berjumlah 8,2 juta jiwa.

Kendati demikian, kaum Muslimin mendapat hak-hak mereka dan dapat diterima di tengah komunitas mayoritas dengan baik.

Jika mengingat peristiwa 9/11 yang menyudutkan Muslimin sebagai teroris, Virginia merupakan salah satu dari tiga lokasi pengeboman.

Mengingat di sanalah lokasi Pentagon yang menjadi salah satu sasaran pesawat jet yang dibajak saat insiden 11 September. Gedung pertahanan AS yang berlokasi di Arlington County, Virginia, itu rusak parah dan memakan ratusan korban.

Maka, tak heran jika Islamfobia juga tumbuh subur di Virginia. Hanya, komunitas Muslimin di negara bagian yang dijuluki Ibu Presiden karena menjadi tempat lahir delapan presiden AS tersebut mendapat tempat toleransi dan dukungan dari berbagai pihak.

Tak banyak sumber yang mengabarkan Islam di Virginia. Awal mula Muslimin di sana pun tak jelas sejarahnya. Namun, jika mengikut sejarah Islam di AS, Islam datang sekitar abad ke-16. Komunitas Muslim makin terbentuk ketika berdatangan para imigran asal Timur Tengah pada abad ke-19.

Geliat Islam di negara yang berlokasi di Atlantik Selatan, AS, itu baru terlihat mencolok ketika Arab Saudi mendirikan sebuah sekolah Islam di sana. The Islamic Saudi Academy (al-Akadimiyyah al-Islamiyyah as-Su’udiyyah), demikian nama sekolah yang dibangun di kawasan Ashbrn Virginia.

Akademi Islam Saudi yang didirikan pada 1984 tersebut pada mulanya ditujukan untuk warga Arab Saudi yang tinggal di AS. Namun, dalam perkembangannya, akademi ini menjadi pusat dakwah Islam di Virginia.

Mengajarkan studi Islam dan bahasa Arab, akademi tersebut tetap mendapatkan sertifikat kurikulum Virginia. Jumlah siswa di sekolah tersebut mencapai 1.200 orang dan setengahnya justru diisi warga AS.

Saat pembangunan awal, sempat terjadi perdebatan dengan banyaknya penolakan masyarakat yang dimotori media lokal. Akademi tersebut dituding mencetak para teroris meski pihak akademi telah menyanggahnya.

Meski begitu, Pemerintah Virginia tetap mengizinkan pendirian akademi. Selain dalam rangka toleransi beragama, akademi tersebut juga membayar pajak yang cukup besar bagi Virginia.

Dengan berdirinya akademi tersebut, Virginia pun dianggap sebagai negara bagian AS dengan perkembangan Islam yang pesat. Toleransi beragama pun makin meningkat dengannya.

Christian Jacobson dalam artikel Islam in Virginia: More Tolerant Than Thou yang diterbitkan Religion in News mengatakan, ketika Dewan Supervisor dari Loudoun County, Virginia, menyetujui usulan Pemerintah Arab Saudi untuk membangun sebuah sekolah Islam, hal itu berfungsi cepat dalam mengakhiri sengketa zonasi.

Mereka juga menunjukkan komitmen terhadap toleransi beragama dan kebebasan beragama. Laman Islam Online mengabarkan, komunitas Muslim Virginia memanfaatkan akademi tersebut sebagai sarana untuk memperbaiki citra Islam yang rusak pasca-9/11.

Menurut Direktur Akademi Islam Virginia (AIV) Abdurrahman al-Ghafili, pihaknya terus berusaha mengenalkan citra Islam sesungguhnya pada masyarakat AS melalui akademi yang bersifat moderat.

“Akademi tidak hanya mengajar materi dan prinsip saling menghormati antara Muslim dan non-Muslim, antara Arab dan orang Amerika, melainkan juga terus mendukung pembinaan guru dan siswa agar memiliki sifat toleransi, jujur, kasih sayang, dan menghindari sifat benci,” kata al-Ghafili dari Islam Online.

Sejak berdirinya akademi tersebut, geliat Islam di Virginia makin marak. Pendidikan Islam pun makin diterima masyarakat. Alhasil, banyak sekolah Islam berdiri di penjuru Virginia.

Di antaranya, Al-Fatih Academy di Herdon, Al-Qalam School di Springfield, El-Iman Learning Center di Bayley’s Crossroads, Iqra School di Springfield, Jame a Aisha di Springfield, Khadijah Academy di Carlin Springs Road, The Washington Islamic Academy di Springfield, dan sebagainya.

Tak hanya itu, sekolah-sekolah umum di Virginia pun mendukung pembelajaran agama Islam. Di dalam kurikulumnya, Virginia memasukkan Islam dalam pelajaran, termasuk sejarah dunia.

Dengan pendidikan agama yang memadai, dakwah Islam pun makin menggeliat. Belum lagi dengan kegiatan masjid yang rutin menggelar pengajaran Islam bagi komunitas.

Tak hanya pendidikan, dalam aspek kehidupan lain, Muslim Virginia pun hidup nyaman. Mereka dapat memenuhi kebutuhan pangan halal. Tempat ibadah pun tersedia. Bahkan, mereka juga memiliki tempat pemakaman khusus Muslim.

 

Peran organisasi

Berkembangnya dakwah Islam di Virginia juga tak luput dari peran organisasi Islam yang jumlahnya cukup banyak di sana. Islamic Center Virginia, salah satunya.

Organisasi Islam nonprofit tersebut memiliki peran penting bagi komunitas Muslim. Berpusat di kawasan Richmond, organisasi tersebut menaungi Muslimin di pusat Virginia.

Organisasi tersebut membuka kelas pembelajaran Islam, baik untuk anak-anak, dewasa, maupun untuk mualaf.

Tak hanya itu, mereka juga mengelola zakat infak serta menerbitkan majalah dan kalender Islam tahunan. Keduanya dibagi kepada Muslimin Virginia secara gratis.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement