REPUBLIKA.CO.ID, Sebuah sekolah Islam di Massachusetts, Amerika Serikat, mengajarkan para siswanya dalam menunaikan rukun Islam kelima. Mengenakan pakaian ikhram, anak-anak diajarkan manasik haji sebagaimana prakteknya.
Anak-anak nampak antusias mengikuti program tersebut. Model ka’bah dibuat agar lokasi praktek seperti realita, Mereka mengenakan pakaian ikhram dan mengelilingi model Ka’bah layaknya thawaf. Program praktik haji itu diadakan Jumat lalu di Alhuda Academy di Worcester. Sekitar 108 siswa muslim Massachusetts ikut dalam program tersebut.
Presentasi ibadah haji ini merupakan proram khusus untuk siswa pra sekolah hingga siswa kelas menengah pertama. Tujuan program tersebut untuk mendidik mereka mengenai pilar kelima Islam. Kepala sekolahpun memberikan semangat berhaji dan memberikan pengetahun mengenai ibadah tersebut kepada para siswa dan para pengunjung lain dari kalangan orang tua.
Rupanya program tersebut berpengaruh positif bagi para siswa. Apalagi waktu program yan diambil bertepatan dengan waktu pelaksanaan ibadah haji yang sesungguhnya. Alhasil, anak-anak begitu gembira mempraktikkan manasik haji.
Seorang siswa kelas tujuh dari Alhuda Academy, Madinah Xhemalallari menuturkan ia sangat berkeinginan dapat menuju Haramain untuk berhaji. Ia memimpikan melihat Ka’bah pada suatu hari. “Hidupku benar-benar tak lengkap jika tak pergi kesana,” ujarnya, dikutip The Telegram.
Seorang siswa lain, Muhammad Farag (12 tahun) mengaku sangat mengimpikan pergi ke baitullah. Ia bertekad akan menunaikan ibadah haji pada suatu hari. “Itu adalah mimpiku, suatu hari aku akan pergi kesana,” ujarnya.
Untuk menjalankan program khusus bagi siswa tersebut, tim guru telah mempersiapkannya sekitar sebulan lalu. Mereka pun sangat antusias mengajarkan perihal ibadah haji kepada anak didik. Salah seorang guru yang telah menunaikan ibadah haji, Nana Abdelkader. Begitu senang membagi pengalaman hajinya kepada para siswa. Menurutnya, perjalanan haji merupakan perjalanan yang agung.
“Perjalanan haji dipenuhi dengan energi rohani yang tinggi, sebuah Ibadah yang agung yang membawa kalian beberapa waktu,” ujarnya.
AS merupakan rumah bagi sekitar tujuh hingga delapan juta muslimin. Namun berdasarkan survei di negeri paman sam tersebut, mayoritas warga AS tak tahu menahu mengenai Islam dan keimanan kcuali sedikit. Kendati demikian, berdasarkan survei PEW Forum tentang agama dan kehidupan publik yang dilansir bulan lalu menyebutkan bahwa muslim AS merupakan yang paling moderat di seluruh dunia.
Mereka dinilai sangat berkomitmen dalam keimanan dan enggan memandang konflik antara agama dan kehidupn modern. Dalam jajak pendapat Gallup juga disebutkan bahwa muslimin AS sangat loyal pada negara dan optimis dapat hidup di masa depan menjadi warga AS.