REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Afriza Hanifa
Virginia, salah satu negara bagian Amerika Serikat yang menjadi rumah nyaman bagi muslimin. Jumlahnya memang masih minoritas, yakni hanya mengambil sekitar 0,5 persen dari total populasi Virginia sekitar 8,2 juta jiwa. Kendati demikian, muslimin mendapat hak-hak mereka dan dapat diterima di tengah komunitas mayoritas dengan baik.
Jika mengingat peristiwa 9/11 yang menyudutkan musliin sebagai teroris, maka Virginia merupakan salah satu dari tiga lokasi pengeboman. Mengingat di sanalah lokasi Pentagon yang menjadi salah satu sasaran pesawat jet yang dibajak saat insiden 11 September. Gedung pertahanan AS yang berlokasi di Arlington County, Virginia itu rusak parah dan memakan ratusan korban.
Maka tak heran jika Islamophobia juga tumbuh subur di Virginia. Hanya saja, komunitas muslimin di negara bagian yang dijuluki “Ibu Presiden” karena menjadi tempat lahir delapan presiden AS tersebut mendapat tempat toleransi dan dukungan dari berbagai pihak.
Tak banyak sumber yang mengabarkan Islam di Virginia. Awal mula muslimin disana pun tak jelas sejarahnya. Namun jika mengikut sejarah Islam di AS, maka Islam datang sekitar abad ke-16. Komunitas muslim makin terbentuk ketika berdatangan para imigran asal Timur Tengah di abad ke-19.
Geliat Islam di negara yang berlokasi di Atlantik Selatan AS itu baru terlihat mencolok ketika Arab Saudi mendirikan sebuah sekolah Islam disana. The Islamic Saudi Academy (al-Akadimiyyah al-Islamiyyah as-Su'udiyyah), demikian nama sekolah yang dibangun di kawasan Ashbrn Virginia. Akademi Islam Saudi yang didirikan pada 1984 lalu tersebut pada mulanya ditujukan untuk warga Arab Saudi yang tinggal di AS. Namun dalam perkembangannya, akademi ini menjadi pusat dakwah Islam di Virginia.
Mengajarkan studi Islam dan bahasa Arab, akademi tersebut tetap mendapatkan sertifikat kurikulum Virginia. Jumlah siswa di sekolah tersebut mencapai 1.200 orang dan setengahnya justru diisi warga AS. Saat pembangunan awal, sempat terjadi perdebatan dengan banyaknya penolakan masyarakat yang dimotori media lokal.
Akademi tersebut dituding mencetak pra teroris meski pihak akademi telah menyanggahnya. Meski begitu, pemerintah Virginia tetap mengizinkan pendirian akademi. Selain dalam rangka toleransi beragama, akademi tersebut juga membayar pajak yang cukup besar bagi Virginia.
Dengan berdirinya akademi tersebut, Virginia pun diangap sebagai negara bagian AS dengan perkembangan Islam yang pesat. Toleransi beragama pun makin meningkat dengannya.
Christian Jacobson dalam artikel “Islam in Virginia: More Tolerant than Thou” yang diterbitkan Religion in News mengatakan, Ketika Dewan Supervisor dari Loudoun County, Virginia menyetujui usulan pemerintah Arab Saudi untuk membangun sebuah sekolah Islam, maka hal itu berfungsi cepat dalam mengakhiri sengketa zonasi. Mereka juga menunjukkan komitmen terhadap toleransi beragama dan kebebasan beragama.
Laman Islam Online mengabarkan, komunitas muslim Virginia memanfaatkan akadmei tersebut sebagai sarana untuk memperbaiki citra Isam yang rusak pasca 9/11. Menurut Direktur Akademi Islam Virginia (AIV) Abdurrahman al-Ghafili, pihaknya terus erusaha mengenalkan citra Islam sesungguhnya pada masyarakat AS melalui akademi yang bersifat moderat.
"Akademi todak hanya mengajar materi dan prinsip saling menghormati antara Muslim dan non-Muslim, antara Arab dan orang Amerika, melainkan juga terus mendukun pembinaan guru dan siswa agar memiliki sifat toleransi, jujur, kasih sayang, dan menghindari sifat benci," kata al-Ghafili, dari Islam Online.
Sejak berdirinya akademi tersebut, geliat Islam di Virginia makin marak. Pendidikan Islam pun makin diterima masyarakat. Alhasil, banyak sekolah Islam berdiri di penjuru Virginia. Diantaranya, Al-Fatih Academy di Herdon, Al-Qalam School di Springfield, El- Iman Learning Center di Bayley’s Crossroads, Iqra School di Springfield, Jame a Aisha di Springfield, Khadijah Academy di Carlin Springs Road, The Washington Islamic Academy di Springfield, dan lain sebagainya.
Tak hanya itu, sekolah-sekolah umum di Virginia pun mendukung pembelajaran agama Islam. Di dalam kurikulumnya, Virginia memaasukkan Islam dalam pelajaran termasuk sejarah dunia. Dengan pendidikan agama yang memadai,maka dakwah Islam pun makin mengeliat. Belum lagi dengan kegiatan masjid yang rutin menggelar pengajaran Islam bagi komunitas.
Tak hanya pendidikan, dalam aspek kehidupan lain, muslim Virginia pun hidup nyaman. Mereka dapat memenuhi kebutuhan pangan halal. Tempat ibadah pun tersedia. Bahkan mereka juga memiliki tempat pemakaman khusus muslim.
Peran Organisasi
Berkembangnya dakwah Islam di Virginia juga tak luput dari peran organisasi Islam yang jumlahnya cukup banyak disana. Islamic Center Virginia, salah satunya. Organisasi Islam non profit tersebut memiliki peran penting bagi komunitas muslim disana. Berpusat di kawasan Richmond, organisasi tersebut menaungi muslimin di Pusat Virginia.
Organisasi tersebut membuka kelas pembelajara Islam baik untuk anak-anak, dewasa, maupun untuk mualaf. Tak hanya itu, mereka juga mengelola zakat infaq, serta menerbitkan majalah dan kalender Islam tahunan. Keduanya dibagi kepada muslimin Virginia secara gratis.