Rabu 16 Oct 2013 15:27 WIB

Distribusi Daging Kurban Masjid Istiqlal Kembali Telan Korban

Rep: Hannan Putra/ Red: Djibril Muhammad
Petugas masjid sedang merawat sapi kurban Presiden SBY & Wakil Presiden Boediono di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (14/10). (Republika/Adhi Wicaksono)
Petugas masjid sedang merawat sapi kurban Presiden SBY & Wakil Presiden Boediono di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (14/10). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selepas shalat subuh, Rabu (16/10) ribuan warga Jakarta telah berbondong-bondong memadati halaman Masjid Istiqlal.

Sebagian mereka bahkan telah menunggu sejak lewat tengah malam tadi. Kehadiran mereka untuk mendapatkan daging kurban yang telah dimulai penyemblihannya sejak pukul 19.00 WIB tadi malam.

Para pengambil daging qurban tersebut telah berkumpul di depan utara Masjid Istiqlal. Kebanyakan warga yang datang bahkan tidak menunaikan shalat subuh terlebih dahulu di masjid. Mereka lebih takut kehilangan posisi antrean mereka.

Selepas shalat subuh, pintu utara masjid pun dibuka. Ribuan warga pun langsung menyerbu masuk ke dalam halaman masjid. Mereka yang berdesak-desakan dan saling mendorong menyebabkan warga yang ada di depan terjatuh.

Hanya beberapa yang dapat bangun dan menyelamatkan diri, sementara sebagian yang lain terinjak-injak ribuan yang menghadang masuk dari belakang.

"Pas gerbang dibuka semua menyerbu masuk. Kabarnya ada ibu-ibu tua yang meninggal karena terinjak-injak," ujar salah seorang yang ikut mengantre daging kurban, Farid (26 tahun).

Pria warga Kebon Kacang tersebut mengaku sempat ketakutan karena berada di kerumunan ribuan warga yang saling dorong.

Menurut Farid, petugas yang menyelamatkan ibu-ibu tua tersebut juga sempat kewalahan akibat desakan warga. Teriakan petugas yang mengevakuasi pun tak didengarkan warga yang membanjiri tempat itu.

Selain ibu-ibu tua tersebut, seorang kakek dikabarkan juga meninggal dunia. Namun kepergiannya bukan lantaran terinjak-injak, melainkan disebabkan sakit yang dideritanya.

Diduga, kakek tersebut memaksakan diri berangkat mengambil daging qurban walau ia tengah sakit. Karena tak kuat dengan kerumunan warga yang berdesak-desakan, kakek yang memakai kaos biru tua itu tejatuh.

Beberapa warga sempat menolongnya. "Kakek itu sakit, ia sesak nafas," jelas rekan Farid, Hamdi. Masih ditempat kejadian, kakek tersebut langsung menghembuskan nafas terakhirnya. Hingga kini, pihak kepolisian belum merilis nama kedua korban jiwa itu.

Selain korban tewas, masih ada belasan warga lainnya terluka dan pingsan. Korban yang terluka dan pingsan segera dievakuasi petugas dan dilarikan ke RSCM.

Kabag Operasi Polres Jakarta Pusat, AKBP Apollo Sinambella mengatakan, awalnya distribusi yang berlangsung cukup tertib. Tapi kemudian berangsur-angsur saling dorong. Hingga, kericuhan pun tak bisa lagi dihindari.

"Tadi ada pria usia 60 tahun warga Sawah Besar meninggal," jelas Apollo di Masjid Istiqlal, Rabu (16/10).

Menurut Apollo, kericuhan terjadi karena deretan pengantri wanita mulai tak tertib. Beberapa orang menyerobot antrean, akhirnya yang lain pun ikut membubarkan antrean.

Petugas setempat sempat kewalahan menertibkan pengantri perempuan tersebut. "Yang Pingsan kebanyakan perempuan, mereka tidak mendengarkan arahan kita," jelas Apollo.

Hingga kini korban pingsan dilarikan ke RSCM dan telah siuman. Pada tahun ini, Masjid Istiqlal menyemblih hewan qurban sebanyak 83 ekor yang terdiri dari 47 ekor sapi dan 36 ekor kambing.

Dari jumlah tersebut, diperkirakan dapat menyalurkan daging kepada 6 ribu penerima qurban dengan masing-masing mendapat 1 kg per orang.

Selain warga Jakarta dan pejabat pemerintah sendiri, hewan qurban juga datang dari komunitas masyarakat Turki di Indonesia sebanyak 33 ekor.

Presiden SBY berqurban di Istiqlal sebanyak 2 ekor sapi dan Wapres Boediono 1 sapi. Selain itu, Mentri Agama Suryadharma Ali, Mendag Gita Wirjawan, dan Gubernur DKI Joko Widodo juga turut berqurban di Masjid Istiqlal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement