REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Khatib Shalat Idul Adha Masjid Agung Batam Lukman Rifai mengatakan kisah Nabi Ibrahim AS yang rela mengorbankan anaknya, Nabi Ismail AS sebelum diganti dengan domba, mengajarkan konsep keikhlasan.
"Meski harus menunggu lama untuk mendapatkan keturunan, namun Beliau rela saat Allah mengujinya dengan perintah mengurbankan anaknya. Hal tersebut menunjukkan, keikhlasan dan totalitas pada Tuhan," kata dia saat memberikan ceramah Idul Adha di Masjid Agung Kota Batam, Kepulauan Riau, Selasa (15/10).
Hal tersebut juga menunjukkan teladan bagi seluruh umat Islam tentang hikmah di balik perintah Allah untuk berkurban.
Meski perintah tersebut terasa sangat berat, kata dia, namun Nabi Ibrahim tetap menyampaikan pada anaknya dengan bahasa yang santun sehingga terjadi saling pengertian pada kedua tuntunan umat Islam tersebut.
"Nabi Ibrahim mampu menyampaikan hal tersebut sehingga Nabi Ismail bisa menerimannya dan meminta perintah tersebut dijalankan sebagai ujud pengabdian pada Allah," ujar Lukman.
Ia mengajak semua umat Islam meneladani hal tersebut, dalam arti mau berkurban dengan ikhlas semata-mata mengharap ridho dari Allah bukan atas alasan lain.
Keikhlasan, kata dia, juga menjadi modal manusia untuk menjalani kehidupan di tengah-tengah era globalisasi dan resesi ekonomi yang melanda sebagian besar kawasan Eropa dan Amerika yang imbasnya juga dirasakan di Indonesia.
"Keadaan yang semakin menentu semakin membuat banyak orang kehilangan optimisme dalam menjalani kehidupan. Hal tersebut tidak boleh terjadi dalam umat Islam yang diajarkan untuk selalu optimis dan berfikiran positif dalam menjalani kehidupan," kata Lukman.