REPUBLIKA.CO.ID, KALKUTA -- Madrasah tengah menjadi perbincangan warga India. Ini karena, madrasah dianggap memiliki kualitas yang lebih baik ketimbang sekolah umum.
Yang menarik, tak hanya pelajar Muslim saja yang tertarik menempuh pendidikan di madrasah. Tetapi juga pelajar non-Muslim. Ini yang kemudian menjadikan madrasah sebagai insititusi terdepan dalam merasa hormat terhadap toleransi.
Institusi ini pula, yang selanjutnya menjadi jembatan pemahaman yang efektif antara Muslim India dan kalangan non-Muslim.
"Kami tidak hanya mengajarkan studi agama, tetapi ilmu lain yang diajarkan di sekolah umum," kata Anwar Hossain, kepala Madrasah Orgram seperti dikutip Onislam.net, Senin (30/9).
Menurut Hossain, di madrasah setiap pelajar bisa mendalami bahasa Inggris, fisika, kimia, biologi dan ilmu sains lainnya. Ini juga dibarengi dengan studi Islam. "Secara iman dan takwa mereka punya fondasi, secara sains mereka tahu apa yang akan dipilih," kata dia.
Awalnya, madrasah kerap dianggap remeh. Kesan kolot dan ketinggalan zaman jadi pemicunya. Stigma itu pun terbangun puluhan tahun sehingga peminat madrasah semakin menurun. Namun, seiring perubahan metode pengajaran dan penyempurnaan kurikulum yang dilakukan, wajah madrasah pun membaik.
Perkembangannya di luar dugaan. Madrasah memiliki fungsi lain yakni mempromosikan ajaran Islam sekaligus menjadi jembatan pembentukan pemahaman antara umat Islam dan komunitas agama lain.
Di West Bengal, telah berdiri 600 madrasah dengan total pelajar mencapai ribuan orang. "Ini merupakan kemajuan yang sangat luar biasa. Hari ini, lulusan madrasah tak lagi sulit melanjutkan studi. Hari ini kami tak lagi mendidik pelajar Muslim saja tetapi juga kalangan non-Muslim," kata Gisayuddin Siddique, Presiden Dewan Madrasah West Bengal.
Kolega Gisayudin, profesor Prasanjit Biswa, dari Universitas North Eastern Hill menilai modernasasi madrasah sangat penting dalam pengembangan kualitas sumber daya Muslim. Ini akan memadukan pemahaman agama dan keilmuan.
Dr. Humayun Kabir, lulus madrasah West Bengal mengaku tak ada yang percaya dirinya seorang lulusan madrasah. "Mereka tidak percaya itu. Memang, tak ada yang tahu bahwa madrasah juga mengajarkan sains," kata dia.