Jumat 27 Sep 2013 14:45 WIB

Pesan Habibie untuk Muslim Tionghoa

Rep: Agung Sasongko/ Red: Mansyur Faqih
BJ Habibie
Foto: Yogi Ardhi/Republika
BJ Habibie

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia merupakan negara dengan beragam etnis. Namun, keberagaman ini jangan dijadikan pemicu konflik. Sebaliknya harus menjadi sumber kekuatan saling bantu dan tolong menolong. 

Itu pesan yang disampaikan presiden RI ketiga BJ Habibie ketika bersilaturahim ke Masjid Lautze, Pasar Baru, Jakarta, Jumat (27/9). "Anda tahu, ada 350 grup etnis di Indonesia. Khusus etnis Tionhoa Indonesia, jumlahnya yang terbesar di dunia," kata dia.

Menurut Habibie, kedatangan etnis Tionghoa ke Indonesia itu dengan damai. Mereka datang karena terdesak ekonomi dan dikejar-kejar dinasti yang tengah berkonflik. "Mereka over size community, keturunan Tionghoa di luar Cina," kata dia.

Saat ini, kata dia, Indonesia merupakan lokasi rantau utama etnis Indonesia. Kedua, Taiwan, tiga Malaysia, empat AS, dan kelima, Singapura. Di Indonesia, etnis Tionghoa merupakan komunitas terbesar ketiga setelah Jawa dan Sunda.

"Tapi saya kira, Karena semua ciptaan Allah, kita harus sayang satu sama lain, itu lah cinta," kata dia.

Ia juga meminta agar toleransi terus dikedepankan. Juga tolong-menolong dan jangan melihat perbedaan. "Allah tidak buta, kalau saya dan kalian tidak saling membantu, kalau bukan saya dan kalian siapa lagi," kata dia.

Khusus kepada Muslim Tionghoa, Habibie pun berpesan agar menjadi ujung tombak untuk meningkatkan nilai Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement