Kamis 12 Sep 2013 09:06 WIB

Wapres: Bumikan Alquran untuk Langitkan Keimanan Manusia

Rep: Amri Amrullah/ Red: Mansyur Faqih
Wakil Presiden Boediono
Foto: Antara/Andika Wahyu
Wakil Presiden Boediono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wapres Boediono membuka Musabaqoh Tilawatil Quran Internasional II di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Rabu (11/9) malam. Dalam sambutannya, ia mengajak umat Islam bersama-sama lebih membumikan makna dan kandungan Alquran.

Substansi membumikan makna dan kandungan Alquran yang ia maksudkan, bertujuan agar dapat melangitkan kualitas manusia seperti yang dicita-citakan Allah SWT. "Nilai Alquran terlalu suci dan tinggi. Karenanya kandungan Alquran ini harus dibumikan agar bisa melangitkan kualitas keimanan manusia," ujar Boediono.

Membumikan Alquran, tambah dia, tidak lain dengan mengaktualisasikan sisi kekinian wahyu tersebut. Serta memberikan dampak sebesar-besarnya bagi solusi masalah umat manusia. Ia menyadari, proses itu membutuhkan waktu, strategi dan metode yang tepat sebagaimana dalam sejarahnya yang telah tercatat oleh ilmuwan muslim di abad pertengahan.

Sebagai wahyu, katanya, teks Alquran akan tetap sama hingga akhir zaman. Apalagi Allah telah menjaminkan terpeliharanya Alquran. Namun penafsiran dan pemaknaan Alquran akan terus berkembang sesuai dengan ilmu pengetahuan manusia. Ini terlihat dari tafsir Alquran yang terus berkembang sesuai dengan konteks kekinian dan perkembangan ilmu pengetahuan. 

Membumikan Alquran pun dianggap memiliki proses dialogis antara nilai Alquran dan konteks kehidupan masyarakat. Sehingga proses membumikan Alquran ini dimaknai berkelanjutan, dan  tidak bersifat statis.

"Maka tidak ada perlunya dalam proses tersebut, memperhadap-hadapkan nilai Alquran dengan kearifan budaya lokal," imbuhnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement