Selasa 27 Aug 2013 15:28 WIB

Penyelenggaraan Haji Indonesia Terbaik Sedunia

Rep: Rosita Budi Suryaningsih/ Red: Mansyur Faqih
Jamaah haji Indonesia di Bandara Amir Muhammad, Madinah,Arab Saudi.
Foto: Republika/Natalia Endah Hapsari
Jamaah haji Indonesia di Bandara Amir Muhammad, Madinah,Arab Saudi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- World Hajj and Umrah Convention (WHUC) memberikan penghargaan pada penyelenggaraan haji di Indonesia. Menurut risetnya, penyelenggara haji di Indonesia terbaik dibandingkan negara mana pun di dunia.

Menteri Agama, Suryadharma Ali mengatakan, penghargaan ini bukan dialamatkan kepadanya. "Tapi kepada seluruh jamaah haji yang membantu kelancaran penyelenggara haji ini," katanya, Selasa (27/8).

Menurutnya, jamaah haji Indonesia terkenal paling sopan, santun, dan ramah pada semua orang, meski pun dari negara lain. "Itu mengapa jamaah kita dihormati. Karena mereka juga menghormati jamaah dari negara lain," ujarnya.

Ketua WHUC, Mohsin Tutla mengatakan, pertemuan yang diketuainya tersebut memberikan penghargaan kepada negera yang bisa menyelenggarakan haji dengan sebaik-baiknya. "Di seluruh dunia, Indonesia yang terbaik. Kami berikan penghargaan medali emas," katanya. 

Ada 15 kategori terbaik. Penghargaan paling prestisius adalah best pilgrim yang diberikan kepada Indonesia sebagai peraih medali emas. Sedangkan medali perak bagi juara kedua, diserahkan pada Malaysia dan di peringkat ketiga dengan medali perunggu diberikan kepada Turki.

Hasil ini diperoleh dari survei global secara online yang dilakukan secara independen. Surveinya melalui voting tersebut melibatkan lebih dari lima ribu organisasi yang terlibat dalam penyelenggaraan haji. Misalnya agen travel dan umrah, asosiasi penyelenggara swasta, pemilik dan pengelola hotel atau pemondokan, media, kementerian, dan LSM.

WHUC merupakan pertemuan tahunan yang mengundang perwakilan pemerintah, penyelenggara swasta, regulator, biro perjalanan dan pendukung penyelenggara haji serta umrah untuk melakukan tukar menukar informasi. Tujuannya untuk memberikan dukungan dan kajian yang dapat meningkatkan kualitas penyelenggaraan haji.

Dialog yang dilakukan menjelaskan bagaimana pengalaman menarik dari masing-masing negara dalam memberikan pelayanan haji. Apalagi adanya tantangan pada keunikan budaya dan kemasyarakatannya bersama dengan masyarakat Arab Saudi untuk mengatasinya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement