REPUBLIKA.CO.ID, MADRID -- Imam di Masjid Utama (Mezquita Central) di Madrid, Riay Tatary Bakry menyebutkan Indonesia sebagai negara penting dengan Umat Muslim terbesar di dunia merupakan contoh yang baik, Islam dapat berjalan harmonis dengan modernisasi.
Hal itu disampaikan Imam Masjid di Madrid sehubungan dengan perayaan Hari Raya Idul Fitri 1434 Hijriyah yang diadakan KBRI Madrid, akhir pekan, ujar Koordinator Fungsi Penerangan, Sosial dan Budaya KBRI di Madrid, Consellor T. Satrio Nugroho di London, Selasa
Imam Tatary menyebutkan di Spanyol terdapat lebih dari 1,6 juta warga Muslim yang melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadhan dan melaksanakan shalat Idul Fitri.
Pada bulan Ramadhan biasanya masyarakat Muslim yang tersebar di hampir seluruh wilayah Spanyol, memanfaatkan untuk pertemuan yang lebih intim dengan keluarga dan sesama muslim.
Di Spanyol baru terdapat sebanyak12 masjid, sedangkan di Madrid terdapat dua mesjid yaitu Mesjid Utama dan Mesjid Pusat Budaya Islam/Mesquita Centro Cultural Islamico.
Umumnya setiap hari selama bulan Ramadhan selalu diadakan buka puasa bersama di Mesjid Utama di Madrid dengan berbagai makanan tersedia bagi sekitar 160 orang.
Menurut Riay Tatary Bakry yang juga Presiden organisasi Masyarakat Islam Bersatu Spanyol , sebagian besar umat Muslim di Spanyol merupakan imigran dari negara-negara Afrika Utara seperti Maroko, Aljazair, Nigeria dan negara-negara Arab lainnya.
Hal ini terlihat dengan adanya hidangan yang sering disajikan dalam bulan Ramadan adalah kurma yang umumnya diimpor dari Arab Saudi
Imam Riay Tatary bercerita umat Muslim di Spanyol meskipun minoritas di tengah mayoritas masyarakat Spanyol yang beragama Katolik, menjalankan dengan tekun ibadah Puasa.
Bagi pekerja Spanyol, sejak tahun 1992 telah ada peraturan mengenai fleksibilitas bagi pekerja Muslim di mana pada saat bulan Ramadhan dapat masuk lebih pagi sehingga dapat pulang lebih awal untuk berkumpul dengan keluarga.
Bagi pelajar Muslim, bulan Ramadahn yang kali ini jatuh pada bulan libur (verano = musim panas. Libur sekolah jatuh pada minggu ketiga Juni hingga minggu pertama September) dipergunakan untuk berkumpul dengan keluarga dan belajar menambah ilmu keagamaan di mesjid.
Imam Tatary menyampaikan beberapa kali mengundang pejabat dan masyarakat Spanyol non-muslim untuk hadir dalam buka puasa,
Buka bersama
Sementara itu di Madrid terdapat sekitar 300 warga Indonesia yang setiap hari Sabtu KBRI Madrid mengadakan buka puasa bersama yang selalu semarak dihadiri masyarakat Indonesia, termasuk Dubes RI untuk Kerajaan Spanyol, Ibu Adiyatwidi Adiwoso Asmady dan Keluarga.
Di Spanyol secara keseluruhan terdapat sekitar 1.400 masyarakat Indonesia sebagian besar menetap di Vigo, pelabuhan penting di Spanyol, dan bekerja sebagai ABK Kapal Penangkap Ikan. Bagi warga muslim Indonesia, bulan Ramadhan merupakan bulan khusus karena biasanya ada hidangan khas Indonesia.
Acara buka bersama diawali dengan Kuliah Tujuh Menit (Kultum) yang dibawakan bergantian H. Mohamad Risdaya Fadil, seorang tokoh masyarakat Indonesia yang aktif dalam kegiatan agama Islam dan H Erie Bawono, diplomat KBRI Madrid yang pernah penempatan sebelumnya di KBRI Ankara, Turki.
Sehabis shalat Maghrib, maka para hadirin menyantap hidangan yang telah tersedia. Yang menarik adalah dalam santap malam tersebut juga hadir warga masyarakat non-Muslim yang menambah semarak acara.
Shalat Isya dan Tarawih berjamaah tidak dilaksanakan mengingat shalat Isya baru tengah malam (pukul 23.40), karena sebagian besar yang hadir di acara tersebut pulang dengan kendaraan umum yang tidak beroperasi pada pukul 24.30, demikian Consellor T. Satrio Nugroho.
Dalam buka puasa bersama di KBRI Madrid kadang diisi dengan acara hiburan dari Paduan Suara Universitas Padjajaran yang tampil dalam Festival Paduan Suara di Torrevieja yang menampilkan 42 penyanyi dengan beberapa lagu. PS Unpad berhasil meraih Juara I dan juga Konduktor terbaik dalam Festival tersebut.
Perayaan Hari Raya dilakukan muslim Indonesia di Madrid setelah dikonfirmasi dari Imam Mesjid Pusat Budaya Islam yang menyebutkan 8 Agustus diputuskan sebagai hari Raya Idul Fitri. Malam itu juga beberapa warga Indonesia melakukan Takbir di KBRI Madrid setelah Sholat Maghrib hingga sekitar pukul 12.30.
Lebaran dirayakan warga Indonesia yang tinggal di Madrid yang sejak pukul 10.00 mengikuti Sholat Ied dan siraman rohani disampaikan H. Nafan Zulchan dari Belanda. Inti dari ceramah Haji Nafan bahwa hakikat manusia memiliki dua unsur: jasmani dan rohani.
Dalam kondisi globalisasi saat ini di mana godaan untuk mengejar dan melebihkan materi menjadi lebih utama, maka unsur rohani jangan lemah, malahan sebaliknya harus makin kuat dan tangguh.
Setelah sholat dan ceramah acara dilanjutkan dengan silaturahim dan ramah tamah di mana para hadirin saling saling mengucapkan minal aidzin walfaidzin diteruskan dengan menikmati hidangan Lebaran.