REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA—Dakwah dikalangan ekspatriat belum dijalankan maksimal. Padahal di negara lain, semisal Singapura bahkan AS, sudah ada program khusus yang menyasar pada kalangan warga atau pekerja asing ini.
Pendiri Mualaf Center Indonesia, Indra Wibowo mengakui memang belum ada pembinaan khusus dikalangan ekspatriat. Ketika ada pekerja atau warga negara asing yang tertarik belajar Islam jadi terlihat tidak siap.
“Saat ini, tidak ada pembinaan khusus bagi mereka,” kata dia dalam pesan singkat yang diterima ROL, Selasa (6/8).Guna mengatasi kekurangan itu, lanjut Indra, pihaknya bekerjasama dengan Singapura, Belanda, AS dan Hong Kong.
Di sana, para mualaf ini dititipkan guna belajar Islam. Saat ini, sudah ada 11 ekspatriat yang dititipkan disana. “Soal perkembangannya, saya percaya mereka banyak yang mengajari. Kami tinggal pantau jarak jauh saja, kan bisa teleconference, ” kata dia.